Bontang. Program konversi bahan bakar minyak (BBM) menjadi gas yang dicanangkan Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sejak 2013 lalu, turut mengakar di Kalimantan Timur. Meski baru kota Balikpapan yang menerapkan kebijakan itu melalui pembangunan Stasiun Pengisisan Bahan Bakar Gas (SPBG), Kota Bontang pun akan melaksanakan hal serupa pada tahun 2017 mendatang.
Menjadi sebuah sinergi dalam visi misi Pemerintah Kota Bontang, bahan bakar ramah lingkungan ini dinilai sebagai salah satu upaya realisasi Green City, yang diyakini mampu menekan jumlah emisi gas karbon dari kendaraan bermotor masyarakat saat ini.
“Pemerintah telah menyiapkan total lahan seluas seribu meter persegi untuk pembangunan SPBG, mengingat semakin tahun pertambahan jumlah kendaraan di Kota Bontang semakin meningkat,” Ujar Zulkifli, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bontang.
Kajian pembangunan SPBG menurut Zulkifli telah dilakukan sejak 2015 lalu, dan saat ini sampai pada kajian proposal. Rencananya, ada dua lokasi yang akan menjadi titik pembangunan SPBG, yakni wilayah perkotaan dan Bontang Lestari. Bahkan, ujicoba konversi bahan bakar ini akan diujicoba terlebih dahulu bagi kendaraan dinas dilingkup Pemerintah Kota Bontang.
“Diharapkan adanya pembangunan SPBG, masyarakat akan lebih antusias terhadap pengunaan bahan bakar gas dengan harga lebih murah dan rendah emisi,” tambahnya. (*)
Laporan : Nia & Ariston
Editor : Maya Ch