Bontang. Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) Bontang, Bahtiar Mabe menanggapi sorotan dewan, terkait menu makanan program rantang kasih yang dinilai sangat sederhana dan tak layak untuk diberikan kepada penerima, lansia.
Dikatakan Bahtiar Mabe, pembiayaan program rantang kasih tersebut dikucur anggaran senilai Rp 2 miliar.
Tiap paket menu rantang kasih yang disalurkan kepada penerima, lansia dengan harga Rp 30 ribu, bukanlah harga dari keseluruhan menu makanan yang ada di dalam rantang.
Adapun, harga Rp 30 ribu, sudah termasuk biaya pengantaran dan honor dari pengantar yang dipercayakan kepada kelompok masyarakat (pokmas) dari 3 Kecamatan di Bontang.
“Perlu diluruskan, Rp 30 ribu itu bukanlah harga menu makan keseluruhan. Jadi jika diakumulasikan, harga pembelian menu makan, hanya berkisar Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu saja. Sementara Rp 10 ribu itu untuk biaya oprasional dan honor pokmas,” ujarnya dikonfirmasi pada Kamis (5/4/2022).
Penerima lansia, mendapatkan bantuan pengantaran makanan siap santap setiap hari, sebanyak dua kali.
Pengantaran dan pengelolaan program rantang kasih, dipercayakan kepada kelompok masyarakat (pokmas) yang terbentuk dari 3 Kecamatan di Bontang.
Adapun terkait pemilihan menu dalam rantang, pihaknya melaksanakan saran dari Dinas Kesehatan Bontang.
Dimana, Dinkes merincikan menu standar gizi yang dianggap telah memenuhi unsur hewani dan nabati. Pun, menu dalam rangtang tersebut tidak selalu sama menunya, setiap hari bisa saja berubah.
Meski begitu Bahtiar Mabe, mengaku akan melakukan evaluasi program rantang kasih tersebut yang direncakanakan, pada minggu kedua di bulan Mei 2022 mendatang. Sembari menunggu kesiapan jadwal Wali Kota Bontang.