Samarinda. Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Kalimantan Timur melakukan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Wilayah Kalimantan Tahun 2024. Acara ini dilangsungkan di Pendopo Odah Etam, Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, sebagai bentuk dukungan terhadap sinergi dan inovasi penguatan pasokan serta efisiensi rantai pasok dalam rangka stabilisasi harga dan ketahanan pangan di Kalimantan.
Kegiatan tersebut menampilkan rangkaian acara, termasuk Pencanangan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Kalimantan Tahun 2024, Launching Ulama Peduli Inflasi, Penandatanganan Komitmen Kerja Sama Optimalisasi Penguatan Rantai Pasok, dan Penandatanganan MoU Perluasan Kerjasama Antar Daerah.
Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, menjelaskan bahwa Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan bertujuan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah daerah dan Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi dan stabilitas pangan di Kaltim dan sekitarnya, terutama menjelang hari besar keagamaan Idul Fitri. Hal ini disebabkan oleh potensi terjadinya inflasi yang diiringi lonjakan permintaan akan pangan, sekaligus untuk mengakomodir peningkatan permintaan seiring dengan pembangunan Infrastruktur Ketahanan Nasional (IKN).
“Selain itu, Kaltim telah mengusung inovasi seperti toko penyimbang SIGAP dan Early Warning System yang dapat mendeteksi tingkat potensi inflasi dari minggu ke minggu sebagai upaya menjaga stabilitas harga dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat,” terangnya.