Belum Paham Transaksi Non-Tunai, Para Pedagang Minta Disosialisasikan

Idris yang berjualan buah di Pasar Tamrin (FOTO: Aris/PKTV)

Bontang. Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang bekerjasama dengan Bank Kaltimtara meluncurkan program pelayanan transaksi digitalisasi secara non-tunai untuk pasar tradisional yang ada di Bontang.

Hal tersebut membuat para pedagang yang selama ini melakukan pembayaran retribusi secara tunai akan beralih ke pembayaran non-tunai melalui pelayanan transaksi digitalisasi tersebut.

Berkenaan dengan hal itu, beberapa pedagang di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) pun merespon program tersebut. Sebagian dari para pedagang ada yang mengakui belum mengetahui pasti bagaimana sistem atau teknis pelaksanaannya.

Idris yang berjualan buah di Pasar Tamrin misalnya, dirinya mengatakan bahwa sistem pembayaran tersebut tergolong baru sehingga beberapa pedagang perlu diberikan sosialisai terlebih dahulu.

“Saya juga merasa akan kesulitan karena belum terbiasa, jadi lebih memilih membayar retribusi secara tunai. Saya meminta para pedagang perlu diedukasi terlebih dahulu terkait transaksi non-tunai ini,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan mustafa. Mustafa yang merupakan penjual ayam potong di Pasar Tamrin menilai pemerintah perlu membuka mindset para pedagang terkait pembayaran non-tunai tersebut.

“Kami juga belum mendapatkan sosialisasi tentang pembayaran non-tunai yang diterapkan dalam program pemerintah tersebut,” katanya.

Namun begitu, secara pribadi dirinya menyatakan dukungannya terhadap upaya berinovasi dari pemerintah untuk membantu para pedagang sepertinya.

Adapun untuk diketahui Pemkot Bontang bersama Bank Kaltimtara telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) terkait program pelayanan transaksi digitalisasi secara non-tunai di pasar tradisional di Bontang.

Dan sebagai pilot project percontohan program tersebut akan diawali di Pasar Taman Telihan, menyusul di Pasar Tamrin dan Pasar Citra Mas Loktuan.

Laporan: Aris

Exit mobile version