Berdayakan Penjahit Lokal, Tahun Depan Pemkot Bontang Hanya Bagikan Kain ke Pelajar

Bontang. Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang berencana akan kembali membagikan perlengkapan sekolah gratis kepada puluhan ribu pelajar di Bontang pada tahun 2020 mendatang. Namun bedanya, pengadaan seragam sekolah yang sebelumnya diberikan dalam bentuk jadi berupa baju dan celana, akan berubah sistem. Yakni hanya dibagikan kain dan uang tunai untuk biaya menjahit.

Hal tersebut dikatakan Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni sengaja dilakukan untuk memberdayakan penjahit lokal. Pasalnya selama dua tahun program tersebut berjalan, menggunakan sistem lelang, yang rata-rata pemenangnya berasal dari luar kota Bontang.

Senada dengan Wali Kota, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Saparuddin, menjelaskan bahwa teknis pembagian kain untuk seragam bagi pelajar masih digodok.

“Nantinya setiap pelajar mendapatkan kurang lebih 3 meter kain untuk satu set seragam berupa baju dan celana. Setiap anak pun diberikan uang tunai senilai Rp.150.000 sebagai biaya menjahit seragam, dengan catatan harus menggunakan penjahit lokal,” terangnya.

Ditambahkan Saparuddin, adapun diperkirakan biaya untuk pengadaan kain dan biaya menjahit akan lebih besar ketimbang pengadaan seragam seperti sebelum-sebelumnya.

“Selain untuk memberdayakan penjahit lokal, penggunaan sistem baru ini juga untuk menghindari keluhan dari para orangtua, yang mengeluhkan ukuran seragam yang tidak sesuai,” ungkapnya.

Seperti yang diketahui, pada tahun 2019, Pemkot Bontang kembali membagikan perlengkapan sekolah gratis berupa tas, sepatu, seragam, dan buku tulis kepada 38.500 pelajar yang ada di Bontang. Dari tingkatan SD hingga SMA, mulai negeri hingga swasta.

Laporan: Yuli

Exit mobile version