Disbudpar : Tak Ada Maksud Diskriminasi Pada Pemasangan Asmaul Husna

Bontang. Pemasangan nama-nama Allah SWT (Asmaul Husna) disepanjang median jalan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bontang, menimbulkan banyak pro kontra akhir-akhir ini. Sebab pemasangan plang Asmaul Husna dinilai sebagian masyarakat, dapat mendiskriminasi masyarakat Non Muslim kota Taman, walau mayoritas penduduk beragama muslim.

Dijelaskan Kepala Bidang Pariwisata Disbudpar Bontang, Jayadi Pulung. Pro kontra terkait pemasangan Asmaul Husna ini lumrah terjadi, walau pihaknya tidak ada maksud untuk melakukan diskriminasi bagi masyarakat Non Muslim.

Sebab pemasangan Asmaul Husna merupakan adopsi dari sejumlah daerah yang menurutnya sebagai hal positif dan turut diterapkan di Bontang. Juga mempertegas jika Bontang merupakan Kota yang Agamais di Kalimantan Timur.

“Nggak ada maksud diskriminasi bagi masyarakat Non Muslim. Kami pasang plang itu (Asmaul Husna) untuk mempertegas motto kota Bontang yang Agamais,” ujarnya.

Sebelumnya Disbudpar Bontang lakukan pemasangan Asmaul Husna sebagai ikon Kota Bontang yang berbudi luhur dan agamis. Proyek yang telah direncanakan sejak tahun 2014 lalu itu, terdiri dari 200 tiang nama-nama Allah yang dipasang disepanjang median jalan Kota Bontang.

“Ini akan menjadi ikon Bontang sebagai Kota yang Agamais dengan masyarakat yang berbudi luhur. Disamping itu pemasangan plang itu juga bisa membantu masyarakat dalam mengingat nama-nama Allah Swt, dan ingat selalu kepada sang pencipta,” terang Kepala Disbudpar Bontang Yuliatinur.

Namun begitu pemasangan ini menuai pro kontra disejumlah kalangan masyarakat, yang menilai jika plang Asmaul Husna bisa mendiskreditkan dan diskriminasi masyarakat Non Muslim. Walau tujuannya baik, banyak masyarakat yang menilai jika pemasangan plang tersebut kurang tepat.

“Kan masyarakat Bontang itu nggak semua muslim, walau mayoritas beragama islam. Jadi pikirkan juga hal itu, agar warga non muslim tidak merasa di diskriminasi,” papar Ruslan, salah satu masyarakat Bontang.

Saat ini baru terpasang sebanyak 80 dari total jumlah 200 tiang, dan ditarget akan rampung pada akhir November 2015. Adapun biaya yang disedot untuk pengadaan dan pemasangan plang Asmaul Husna, mencapai Rp. 1,2 Miliar dari Apbd tahun 2015.

 

Laporan : Yulianti Basri & Nasrul

Editor : Revo Adi M