Bontang. Walikota Bontang Neni Moerniaeni resmi membuka event budaya tahunan, Erau Pelas Benua Guntung. Minggu, 24 September 2017. Kemeriahan pembukaan kegiatan ini dirangkai berbagai perlombaan tradisional dan gelaran seni, diwarnai tampilan tarian kolosal yang menggambarkan keberagaman suku dan adat di Kota Bontang, dibawakan gabungan tujuh sanggar tari.
Tampak hadir Wakil Walikota Basri Rase, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Kota Artahnan Saidi, Forum Koordoinasi Pempinan Daerah (FKPD), pimpinan perusahaan, Anggota DPRD, lembaga adat besar kutai timur, serta putra mahkota kesultanan kutai kartanegara Adji Pangeran Adipati Prabu Anum Surya Adiningrat, dan Menteri pelestarian nilai adat kutai Adji Pangeran Haryo Kusumo.
“Pemerintah Kota Bontang terus berkomitmen dalam mendukung Erau Pelas Benua setiap tahunnya. Meski Bontang ditetapkan sebagai kota gas dan kondensat, namun tidak akan lupa dengan adat istiadat serta budayanya,” kata Walikota Neni dalam sambutannya.
Baca Juga: Ritual Pelas Benua Tandai Pembukaan Erau Guntung 2017
Sementara salam amanah Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, yang disampaikan Menteri Pelestarian Nilai Adat Adji Pangeran Haryo Kusumo Puger, berharap ada perhatian lebih dari Pemerintah Kota Bontang terhadap pelestarian budaya Kutai. Ia pun berpesan agar masyarakat Bontang dapat saling menghargai, dan terus rukun dalam perbedaan.
“Semoga hal ini bisa jadi perhatian kita bersama, sehingga Bontang dapat terus aman dan kondusif,” ungkapnya.
Sebagai agenda tahunan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keberadaan kelurahan guntung sebagai kampung adat, serta memelihara dan menghidupkan kembali aktifitas budaya adat masyarakat kutai di Kota Bontang.
“Hal ini dalam upaya penguatan identitas dan aset budaya bangsa, serta sarana mempererat persatuan berbagai suku yang ada di Bontang,” ujar Ketua Panitia Pelaksana Sabransyah.
Baca Juga: Wawali Basri Terima Gelar Temenggung Mangku Praja Dari Kesultanan Kutai
Pembukaan pesta adat Erau Pelas Benua Guntung ditandai dengan penyalaan obor oleh Walikota Neni bersama putra mahkota kesultanan Kutai Ing Martadipura, dilanjutkan pendirian rondong ayu dan tarian dewa-dewa.(*)
Laporan: Mansur