Kaltim. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak dengan tegas membantah jika Bandara Internasional Sultan Aji Mohammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan akan dikelola pihak asing.
Hal tersebut diungkapkan Awang pasca bertemu dan mendapat penjelasan langsung dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Bahkan dirinya merasa bingung akan sumber berita yang mengatakan rencana pemerintah (Kementerian Perhubungan/Kemenhub) menyerahkan pengelolaan Bandara SAMS Sepinggan pada asing.
“Saya baru saja bertemu Menteri Perhubungan dan beliau mengatakan Kaltim (Bandara SAMS) bekerjasama dengan Angkasa Pura bukan dengan asing. Nah itu yang ingin saya klarifikasi. Jadi berita itu tidak benar dan saya tidak tahu informasi dari mana,” ujarnya sat dikonfirmasi di Rumah Jabatan Gubernur Kaltim
Menurut Awang, dari penjelasan Menhub, jika pengelolaan bandara harus dikerjasamakan, maka kerjasama akan dilakukan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Dalam hal ini BUMN yang bergerak di bidang kebandaraan yakni PT Angkasa Pura, sehingga BUMN itulah yang harus dikerjasamakan dalam pengelolaan bandara bukan perusahaan asing,” tambahnya.
Hal tersebut mengingat PT Angkasa Pura dinilai masih sangat layak untuk mengelola bandara di Indonesia termasuk Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.
“Menhub menegaskan kalau selama ini Angkasa Pura masih sanggup mengelola bandara. Jadi mengapa harus diserahkan kepada asing,” lanjut Awang.
Khusus di Kaltim ada tiga bandara yang dikelola Angkasa Pura yakni Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Bandara APT Pranoto Samarinda dan Bandara Kalimarau Berau termasuk Juata Tarakan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang merupakan, Daerah Otonom Baru (DOB) Kaltim.
Isu yang berkembang, dua bandara yakni Bandara Kualanamu Medan, Sumatera Utara dan Bandara Internasional SAMS Sepinggan Balikpapan pengelolaanya disebut-sebut akan diserahkan kepada pengelola asing. (humasprov)
Laporan : Humas Pemprov Kaltim