Heboh! Buaya Jumbo 5 Meter di Loktuan Akhirnya Ditangkap

Bontang. Buaya sepanjang 5 meter yang meresahkan warga Loktuan, akhirnya berhasil ditangkap dan diserahkan ke Balai Taman Nasional Kutai (TNK).

Buaya tersebut berhasil dievakuasi oleh Bhabinkamtibmas Loktuan bersama Forum Kemitraan Polisi Masyrakat (FKPM), Badan penanggulangan Bencana Daerah dan warga sekitar di sebuah parit besar berukuran 3 meter di wilayah RT 18 Kelurahan Loktuan Bontang Utara Jumat (25/1/2019) pada pukul 20.00 Wita.

Menurut Bhabinkamtibmas Loktuan Ahmad Bajuri bahwa penangkapan dilakukan usai menerima laporan dari warga pada pukul 19.00 Wita. Penangkapan hewan buas tersebut dilakukan dengan cara manual yakni menggunakan kayu, tali, dan jaring.

“Buaya ini sudah 3 hari mondar-mandir di wilayah loktuan, dari tiga kali penangkapan yang sudah pernah dilakukan di Loktuan , buaya ini yang paling besar. Untuk warga Loktuan kita harap tetap waspada, karena tidak menutup kemungkinan masih ada buaya di daerah tersebut,” ungkapnya usai menjinakkan buaya berukuran jumbo di Kantor TNK Jalan Awang Long.

Proses evakuasi satwa buas ini sedikit berjalan alot, beberapa kali buaya tersebut mengamuk dan melakukan perlawanan. Namun berkat kekompakan dari seluruh tim, buaya akhirnya dapat dijinakkan sejam setelahnya, sebelum akhirnya di bawa ke kantor TNK untuk nantinya dilepasliarkan di tempat yang jauh dari pemukiman warga.

Buaya 5 meter diserahkan ke TNK untuk dilepasliarkan (foto:Yuli)

“Kami berterimakasih kepada seluruh Masyarakat yang sudah membantu mengevakuasi dan tidak menyakiti satwa. Nantinya kita akan melakukan pemantauan dan membentuk tim untuk menentukan dimana Buaya ini akan dilepas liarkan, agar tidak menimbulkan masalah lain, karena buaya tersebut ukurannya cukup besar dibandingkan yang sebelum-sebelumnya”, tutur Dedi Setiawan staf pengendali ekosistem hutan TNK Bontang usai penyerahan satwa liar.

Senada, Sugianur staf pengendali ekosistem hutan TNK juga menambahkan bahwa penentuan dari tempat Satwa dilepasliarkan adalah ranah dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim.

“Karena TNK lebih dekat dengan lokasi konflik satwa, sehingga kami melakukan respon cepat terhadap tangkapan satwa yang meresahkan masyarakat, namun nanti tetap kita akan berkoordinasi dengan BKSDA,” pungkasnya. (*)

 

Laporan : Yulianti Basri

Exit mobile version