Bontang. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per Desember 2015, jumlah titik panas di Kota Bontang mencapai 25 titik hotspot.
Hal tersebut mengundang reaksi dari DPRD Bontang, khususnya komisi 3. Pada rapat bersama bersama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada Senin kemarin (14/3/2016), ketua komisi 3 DPRD, Rustam, mengatakan kondisi Bontang mulai mengkhawatirkan. Pasalnya dengan jumlah titik panas yang cukup banyak dapat berdampak buruk pada kualitas udara, terlebih beberapa bulan terakhir Bontang jarang diguyur hujan.
Sementara itu BLH Kota Bontang menegaskan jika berbagai upaya telah dilakukan pihaknya untuk mengantisipasi terjadinya polusi udara, salah satunya dengan rutin melakukan pemantauan di 18 titik pantau.
“Selain rutin melakukan pemantauan di 18 titik pantau,BLH juga melakukan pemantauan pada potensi terjadinya infeksi saluran pernafasan pada anak sekolah saat pagi hari.” Jelas Agus Amir, Kepala BLH.
Hasil uji kualitas udara di Bontang yang dilakukan BLH menunjukkan jika mayoritas masih berada di bawah baku mutu lingkungan, namun berdasarkan kategori indeks, kualitas udara Bontang masuk pada kategori sedang.
Laporan : Sary & Aris
Editor : Kartika Anwar