Tenggarong. Dalam rangka meningkatkan kompetensi berbahasa dan bersastra daerah, Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengadakan pelatihan guru utama revitalisasi Bahasa Melayu Kutai. Kegiatan ini berlangsung di salah satu hotel di Kota Tenggarong selama empat hari, dengan dihadiri oleh 70 peserta yang terdiri dari guru SD, guru SMP, dan penggiat Bahasa Melayu Kutai dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Kutai Timur.
Acara ini dibuka oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kersa Setkab Kutai Kartanegara, Akhmad Taufik Hidayat. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam upaya melestarikan dan mengembangkan bahasa dan sastra daerah, khususnya Bahasa Melayu Kutai. Menurut Akhmad Taufik Hidayat, bahasa dan sastra daerah merupakan warisan budaya yang tak ternilai, karena bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai cermin identitas, sejarah, dan kekayaan budaya.
Akhmad Taufik Hidayat menekankan pentingnya peran guru dalam upaya revitalisasi bahasa daerah. Ia menyebutkan bahwa dalam era globalisasi, semua pihak dihadapkan pada tantangan besar untuk mempertahankan dan menghidupkan kembali bahasa-bahasa daerah yang mulai tergerus oleh perkembangan zaman. Oleh karena itu, guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai penjaga dan pelestari budaya melalui pendidikan yang diberikan kepada generasi muda penerus bangsa.
“Saya mengajak seluruh peserta untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum dalam memperkuat komitmen guna melestarikan bahasa dan sastra daerah. Dengan semangat dan kerja keras bersama, Bahasa Melayu Kutai diharapkan akan terus menjadi bagian penting dari kehidupan budaya di tengah masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kaltim, Halimi Hadibrata, menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menghasilkan para pengajar yang mampu mengimbaskan ilmunya kepada pengajar sejawat di daerah masing-masing, serta menjadi pemantau dalam pembelajaran revitalisasi bahasa daerah. Halimi juga berharap agar para peserta pelatihan dapat menularkan materi yang telah diperoleh dari narasumber kepada guru-guru lainnya dan siswa-siswi di daerahnya masing-masing.
“Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari revitalisasi bahasa daerah yang nantinya akan menuju Festival Tunas Bahasa Ibu. Festival ini bertujuan untuk menunjukkan kebolehan siswa-siswi dalam berbahasa Melayu Kutai,” terangnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan pemberian cenderamata oleh Akhmad Taufik Hidayat kepada Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Halimi Hadibrata, sebagai bentuk apresiasi atas terselenggaranya acara yang tersebut.