Kontraktor SMU 1: Bangunan Dikerjakan Secara Parsial

Bontang. Sementara pihak kontraktor pelaksana dari PT Citra Gading Asri ketika dihubungi terkait permasalahan pembangunan gedung SMU Negeri 1 Bontang ini menyatakan jika keretakan disebabkan oleh getaran alat pancang pondasi pengerjaan yang dilakukan secara parsial (bertahap).

Hal tersebut menurut kontraktor agar pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar yang berlangsung setiap harinya. Karena getaran alat pancang pondasi inilah bangunan gedung yang telah selesai, berakibat retak ketika pengerjaan bangunan selanjutnya berjalan.

“ pondasinya cukup dalam, sekitar 24 meter. Makanya kami pakai alat berat untuk pancang. Dan itu yang membuat keretakan terjadi pada gedung yang sudah selesai,” terang Setyo, perwakilan PT Citra Gading Asri.

Sementara itu Kepala Pengawas Proyek, Sulimin, turut membenarkan jika keretakan sebagai akibat pemancangan pondasi. Namun demikian dirinya menyatakan jika kondisi ini telah diminta pihaknya kepada kontraktor pelaksana untuk segera melakukan perbaikan.

“ kami sudah meminta kontraktor untuk segera memperbaiki ini secepatnya,” paparnya.

Dilain hal, Sulimin menyatakan jika pengerjaan yang terlambat dari jadwal yang ditentukan, karena kondisi lapangan ditengah kegiatan belajar mengajar membuat pekerja tidak bisa secara optimal berjalan. Sehingga untuk sejumlah pekerjaan berta dilaksanakan setelah puljadwal sekolah selesai, agar tidak mengganggu proses belajar setiap harinya.

“kalau pekerjaan berat kami terpaksa menunggu jam sekolah selesai dulu, agar tidak mengganggu. Ini salah satu faktor yang membuat pengerjaan mengalami keterlambatan dari jadwal. Kalau misalkan tidak ada aktivitas belajar setiap hari, kami yakin bisa percepat pembangunan,” pungkasnya.

 

 

Laporan : Revo Adi M