Bontang. Komisi 1 Dprd Kota Bontang datangi Badan Pertanahan Nasional (Bpn) Kota Bontang, untuk mengetahui pelayanan Bpn kepada masyarakat yang selama ini dinilai lamban.
Komisi 1 Dprd menyatakan ingin melihat langsung proses pengurusan surat dan akta tanah, mengingat lambannya pelayanan yang diberikan Bpn akhir-akhir ini, berimbas pada banyaknya keluhan dan aduan ke Dprd Bontang.
“Katanya Bpn lebih utamakan pelayanan pada perusahaan besar dulu, baru masyarakat. Ini aduan yang banyak masuk ke kami (Komisi 1 Dprd). Makanya kami ingin pertanyakan langsung kesini,” jelas Ketua Komisi 1 Dprd Bontang, Agus Haris.
Sementara Sekretaris Komisi 1 Dprd Bontang, Bilher Hutahean mengatakan jika banyak masyarakat yang mengeluhkan tidak optimalnya kinerja petugas Bpn Bontang ini, salah satunya karena alasan petugas yang jarang berada di kantor.
“Katanya petugasnya juga jarang yang ngantor, makanya kami ingin lihat secara langsung kesini. Apakah itu benar atau tidak,” ujarnya.
Menanggapi itu, Kepala Bpn Bontang Surijadi, tak menampik jika pelayanan Bpn kurang optimal. Hal itu menurutnya disebabkan sedikitnya sumber daya yang dimiliki Bpn Bontang, jika dibandingkan dengan jumlah pengajuan pengurusan surat tanah masyarakat.
Dari total 21 orang petugas yang dimiliki, hanya ada 5 hingga 6 orang yang bertugas di lapangan.
Sementara pihaknya terang Surijadi, pada tahun 2015 dibebankan program pemerintah pusat penyelesaian 700 bidang sertifikat tanah, dan 100 bidang program UKM.
Jumlah tersebut diluar permohonan rutin masyarakat dan juga perusahaan. Hal inilah yang kemudian menjadikan proses pembuatan sertifikat tanah menjadi lebih lama.
“Itu kondisi yang kami alami saat ini pak, karena SDM terbatas tapi beban kerja meningkat. Kami hanya meminta masyarakat untuk bisa maklum,” terangnya.
Namun demikian Surijadi menjamin pihaknya akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Bontang, dan memastikan akan memproses berkas manapun yang lebih dulu masuk. Termasuk rentan waktu pembuatan sertifikat tanah yang akan dipangkas, agar tidak membuat masyarakat menunggu terlalu lama.
“Kami akan terus perbaiki ini, dengan tenaga yang minim akan tetap kami maksimalkan bagi kepentingan masyarakat,” pungkasnya.
Laporan : Sary & Ariston
Editor : Revo Adi M