Samarinda. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, meluangkan waktu dalam perjalanan menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk mengunjungi Pasar Merdeka di Kota Samarinda. Selama kunjungannya, Presiden melakukan peninjauan harga di sejumlah pedagang lokal dalam upaya untuk memastikan stabilitas harga kebutuhan pokok di pasar daerah tersebut.
Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi kepada Walikota Samarinda atas penataan dan kualitas Pasar Merdeka yang dinilainya sangat baik dan tertata dengan rapi. Selain itu, Presiden juga menyempatkan diri untuk mengunjungi beberapa lapak pedagang guna menilai harga kebutuhan pokok. Menurutnya, harga-harga kebutuhan pokok di pasar tersebut masih terkendali dengan baik.
Presiden juga mencatat bahwa beberapa komoditas, seperti cabai dan bawang, mengalami penurunan harga. Namun, ia mencatat bahwa harga beras masih tinggi dan belum mengalami penurunan signifikan. Namun, berita baiknya adalah bahwa beras SPHP dari Badan Urusan Logistik (Bulog) telah mulai disalurkan ke pasar tersebut sebagai langkah awal untuk mengatasi kenaikan harga beras.
“Saya berharap dengan penambahan cadangan beras melalui impor dan operasi pasar yang diperkuat oleh Bulog, harga beras dapat segera turun,” ucapnya.
Wali Kota Samarinda Andi Harun, menjelaskan bahwa kenaikan harga beras disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrim yang sedang melanda seluruh Indonesia. Selain itu, biaya administrasi untuk mengirimkan beras antar pulau juga ikut mempengaruhi harga beras di pasar tersebut, karena sebagian besar pasokan beras datang dari Jawa Timur dan Sulawesi.
“Salah satu faktor yang sangat memengaruhi kenaikan harga beras adalah kondisi cuaca ekstrim yang saat ini melanda seluruh wilayah Indonesia. Gangguan cuaca seperti banjir, kekeringan, atau cuaca tidak menentu dapat mengganggu produksi beras dan distribusinya. Hal ini dapat mengakibatkan pasokan beras yang terbatas, yang pada gilirannya meningkatkan permintaan dan harga beras di pasar lokal,” jelasnya.
Salah satu pedagang beras di Pasar Merdeka, Suwarni, mengungkapkan bahwa harga beras di pasar kota Samarinda mengalami kenaikan rata-rata sebesar seribu rupiah per kilogram. Dia juga berharap bahwa harga beras dapat segera turun, sehingga daya beli masyarakat dapat meningkat.
“Harapan saya ada upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak terkait untuk mengendalikan harga beras akan membuahkan hasil positif dalam waktu yang sesingkat mungkin,” ungkapnya.