Bontang. Proyek pembangunan tol Balikpapan – Samarinda yang kini masih dalam pembangunan tahap 2, 3, dan 4. Dari 5 tahap pengerjaan yang direncanakan, terus berjalan.
Pasca pembangunan tahap 1 dari KM 13 Balikpapan menuju Samboja, sepanjang 25 KM. Paket 2 dari Samboja menuju Palaran sepanjang 23,3 KM. Paket 3 dari Samboja menuju Palaran II sepanjang 21,9 KM, dan Paket 4 dari Palaran menuju Jembatan Mahkota II Samarinda, terus dikebut Pemerintah Provinsi Kaltim.
Guna pengerjaan tahap 5 (akhir) dengan rute Kelurahan Sepinggan Balikpapan menuju KM 13 Kelurahan Karang Joang, dapat segera menyusul.
Pengerjaan pembangunan tol dengan total dana mencapai Rp 9,5 triliun dari ABPD Kaltim, serta APBN dan Swasta ini, diharapkan dapat terlaksana sesuai target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Dimana Pemerintah yang memiliki porsi pada paket 1 dan 5, dan investor pada paket 2, 3, dan 4 menurut Gubernur Kalim, Awang Faroek Ishak harus berjalan sesuai target. Sehingga operasional yang ditujukan atas pembangunan tol, dapat terealisasi.
“semua paket pembangunan ini harus terlaksana sesuai RPJMN 2015 -2019. Dan tahun ini harus selesai, terutama untuk 3 paket hasil lelang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat,” ujarnya.
Dari penganggaran yang ada, setiap satu kilometer tol dipaparkan Awang memakan biaya mencapai Rp. 80 Miliar. Sehingga harus dikawal dengan intensif agar pengerjaan terlaksana sesuai target.
“ untuk satu kilometer saja memakan biaya sekitar Rp. 80 – 90 Miliar. Bukan angka yang kecil. Makanya pembangunannya harus terus dikawal, agar dapat berjalan sesuai target.” Ungkapnya.
Proyek tol Balikpapan-Samarinda menjadi prioritas Pemprov Kaltim guna menghubungkan industri di daerah.
Mulai dari Penajam Paser Utara, Bontang, hingga kawasan indsutri Maloy di Kabupaten Kutai Timur. Termasuk kemudahan akses transportasi darat bagi masyarakat.
Laporan : Revo Adi M