Samarinda. Sebanyak 43 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Kalimantan Timur (Kaltim) mengikuti nikah massal dan sunat massal gratis yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-60. Acara tersebut menjadi momen bersejarah bagi para narapidana yang mengikuti prosesi pernikahan dan sunatan di Lapas Kelas IIA Samarinda.
Nikah massal digelar di Aula Lapas Kelas IIA Samarinda pada Kamis siang (25/04/2024). Acara tersebut dihadiri oleh Baznas Kaltim, Ketua Pengadilan Agama Samarinda, Kepala Kantor Agama Samarinda, serta mempelai wanita beserta wali nikah. Kegiatan ini terdiri dari 13 isbat nikah dan 5 nikah baru dengan tujuan memberikan kepastian hukum tentang pernikahan mereka.
Gun Gun Gunawan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Kaltim, mengingatkan para mempelai agar bersabar menunggu kebebasan mereka. Namun demikian, Gunawan juga menyatakan bahwa pihak WBP bisa mengajukan usulan untuk bebas bersyarat atau mengusulkan cuti keluarga sesuai dengan aturan yang telah diatur dalam undang-undang.
“Di Kaltim, ada 18 WBP yang menikah hari ini dan kemungkinan akan ada lagi karena waktunya yang mepet. Sementara di Lapas Tenggarong, sebanyak 25 WBP dan anak-anak dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak mengikuti sunat massal gratis,” terang Gunawan.
Salah satu WBP yang bernama Baskara mengaku senang dengan adanya nikah massal gratis ini. Bakara yang divonis 5 tahun penjara atas kasus tindak pidana korupsi itu pun tidak malu meski menikah di dalam Lapas.
“Kami sebagai warga binaan tidak ada yang sempurna di dalamnya. Saya pribadi dan keluarga bersyukur dengan adanya program Kemenkumham Provinsi Kaltim tersebut,” ujar Bakara.
Selain nikah massal, kegiatan lain dalam rangka Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-60 adalah sunat massal yang diikuti oleh 25 WBP di Lembaga Pembinaan Khusus Anak dan Lapas Tenggarong, dengan rincian 20 yang berstatus pindah agama (Mualaf) dan 5 anak dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak.
Acara tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para narapidana dalam mempererat persatuan dan memotivasi mereka untuk menjalani rehabilitasi dengan baik.