Bontang. Ratusan sopir truk pengangkut material bahan bangunan dan jasa pengiriman yang tergabung dalam Persatuan Leveransir Bahan Bangunan (PLBB) kota Bontang, menggelar aksi damai di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada hari Rabu (29/5/2019).
Aksi damai yang berlangsung sejak pukul 10.00 WITA tersebut dilakukan menyusul dengan langkanya bahan bakar solar yang diduga disebabkan karena adanya upaya praktik penyedotan ilegal oleh oknum yang tak bertanggung jawab.
Menurut Ketua PLBB Bontang Ical, aksi damai ini merupakan buntut dari pertemuan antara sopir truk dengan pihak SPBU dan Polres Bontang pada bulan november 2018 lalu. Dimana pada pertemuan tersebut seluruh SPBU berkomitmen untuk melakukan pengisian solar sesuai dengan standar tanki kendaraan, namun pada kenyataannya PLBB masih menemukan adanya praktik penyedotan solar dengan kapasitas besar di beberapa SPBU oleh oknum–oknum yang tidak bertanggung jawab.
Lebih lanjut dikatakan Ical, berdasarkan data yang pihaknya terima dari pertamina Balikpapan, jumlah solar yang dialokasikan ke 4 spbu yang ada di kota Bontang setiap harinya berjumlah 1 hingga 1,5 Ton Solar, sedangkan kapasitas tanki kendaraan truk maksimal 100 liter. Hal tersebut membuat PLBB menilai jumlah 1,5 ton solar di 4 spbu di kota bontang seharusnya lebih dari cukup untuk mengcover seluruh kebutuhan solar di kota Bontang.
“Adanya praktik penyedotan solar dalam jumlah besar oleh pihak tak bertanggung jawab menyebabkan kami kesulitan untuk memperoleh solar. Oleh karenanya melalui aksi ini, kami meminta seluruh SPBU untuk menghentikan praktik kecurangan yang diduga telah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Karena hal tersebut menyebabkan banyak kerugian bagi kami dan juga para konsumen lainnya,” jelasnya.
Pada aksi damai tersebut, ratusan sopir truk mendatangi SPBU Kilo 6, SPBU Akawi, dan SPBU Tanjung Laut sebelum berakhir di depan kantor Polres Bontang. Dalam aksi damai tersebut, para sopir truk juga turut meminta dilihatkan hasil rekaman CCTV yang terdapat di setiap SPBU, untuk melihat oknum – oknum yang diduga melakukan penyedotan solar. Namun sayang dari seluruh CCTV yang ada di setiap SPBU, tak satu pun yang beroperasi.
Laporan: Sary | Faisal