Bontang. Pendidikan bela negara merupakan salah satu upaya dalam mendidik generasi dan masyarakat, ditengah ancaman radikalisme yang bisa saja terjadi. Pendidikan bela negara dinilai perlu untuk dilakukan secara intensif, dalam melawan upaya radikalisme yang berpotensi pada bangsa yang terpecah belah.
Menjadi satu dalam NKRI diharapkan dapat berjalan dengan damai, menjalin kerukunan dan toleransi antar masyarakat. Maka dari itu, warga negera diharuskan paham terhadap landasan ideologi Negara.
Upaya inilah yang dilakukan PT Indominco Mandiri, menggandeng Kodim 0908 Bontang, melalui seminar bela negara yang dilaksanakan Kamis 19 Januari 2017. Bertempat di Aula Makodim 0908 Bontang.
“Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kecintaan tanah air, sebagai bentuk sikap atas potensi radikalisme yang terjadi. Sehingga dikhawatirkan bisa memecah belah persatuan NKRI. Empat pilar kebangsaan harus di kedepankan, yakni UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika,” papar Vice President PT Indominco Mandiri M Nasution, dalam sambutannya.
Mewakili pemerintah Kota Bontang, Asisten Administrasi Pemerintahan M Bahri, mengapresiasi kegiatan yang digagas PT Indominco Mandiri kali ini. Menurutnya pemahaman bela negara selama ini selalu dikatikan dengan dunia militer, sehingga mengisyaratkan bahwa bela negara hanya kewajiban prajurit TNI semata.
“Padahal dalam undang-undang jelas dikataka bahwa bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga Negara, yang dilakukan untuk mempertahankan NKRI terhadap ancaman dari dalam maupun dari luar,” ujar Bahri.
Seminar ini diikuti perwakilan dari berbagai organisasi yang ada di Kota Bontang, termasuk dari perwakilan 10 desa binaan PT Indominco Mandiri. Turut hadir sebagai pemateri dalam kesempatan itu, Walikota Bontang dua periode Andi Sofyan Hasdam, yang kini aktif sebagai Ketua KKSS Provinsi Kalimantan Timur. (*)
Laporan : Nasrul