Terlibat Cinta Lokasi, Dua Warga Binaan Lapas Menikah

Bontang. Pernikahan Dwi Tito Setiawan dan Ratna Umar, bukanlah pernikahan biasa. Selain karena pernikahannya yang digelar di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), pasangan ini ternyata juga sama-sama Warga Binaan Lapas.

Dwi dan Ratna tercatat sebagai warga binaan yang tengah menjalani masa tahanan di Lapas Kelas II A Bontang, karena tersandung kasus narkoba. Bedanya, saat ini sisa masa tahanan Dwi tinggal 2 bulan. Sedangkan kasus Ratna belum ditetapkan inkrah oleh pengadilan.

Saat sama-sama berada di balik jeruji besi inilah , cinta mereka tumbuh dan bersemi. Dan atas izin kepala lapas, keduanya pun melangsungkan akad nikah di masjid lapas. Dengan cincin emas seberat 4 gram sebagai mas kawin.

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Muhammad Nurdin, turun langsung menjadi penghulu pasangan yang telah menjalin cinta sejak awal tahun 2021 ini, lantaran keduanya merupakan warga Wahau, Kutim.

Dikatakan Kepala Subseksi Bimkeswat Lapas Bontang Syarifuddin, berdasarkan data Lapas Kelas II A Bontang, tercatat ada 2 pernikahan yang pernah digelar di dalam lapas, namun pernikahan sesama warga binaan ini baru yang pertama kali.

“Meski sudah resmi menikah, mereka harus menunda bulan madunya, karena berdasarkan aturan, sesama warga binaan dilarang untuk tidur bersama,” jelasnya.

Meski digelar di dalam lapas, namun pernikahan Dwi dan Ratna berlangsung khidmat. Pernikahan mereka pun turut dihadiri keluarga mempelai. Sebagian besar keluarga Dwi datang jauh-jauh dari Wahau, Kutim, sedangkan keluarga Ratna hanya bisa menyaksikan pernikahan melalui panggilan video, lantaran bermukim di Sulawesi. Olehnya, adik sepupu Ratna, Galeh Widigdo yang juga berstatus warga binaan lapas, ditunjuk sebagai wali nikah.

Laporan: Sary

 

Exit mobile version