Bontang. Fenomena kenakalan remaja yang semakin marak menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi Pemerintah Kota Bontang. Dikatakan Walikota Bontang Neni Moerniaeni, sudah saatnya seluruh pihak bekerjasama mengatasi permasalahan ini, terutama bagi keluarga yang memiliki peranan penting dalam membentuk karakter anak yang positif.
Tak hanya keluarga, berbagai elemen masyarakat diharap juga berperan dalam mengatasi permasalahan kenakalan remaja yang mulai mewabah, dikarenakan berbagai faktor yang terjadi di era saat ini.
“seorang anak tidak hanya dibekali ilmu dan kecerdasan intelektual, namun juga harus diimbangi dengan kecerdasan spiritual. Sehingga saat sang anak diterpa pengaruh lingkungan yang buruk, dirinya mampu bertahan karena adanya basic yang baik pada kecerdasan spiritual yang dimilikinya,” ujar Walikota Neni.
Sementara itu, berdasarkan data Kejaksaan Negeri (Kejari) Bontang, sepanjang Januari hingga Oktober 2016 terdapat 16 kasus terpidana anak yang telah ditangani. Perkara pidana umum (pidum) tertinggi terdapat pada kasus pencurian. Yakni 1 kasus pencurian biasa, dan 7 kasus pencurian dengan pemberatan.
Kasus tertinggi kedua yakni perkara perlindungan anak, atau perkara asusila sebanyak 5 kasus. Selanjutnya kasus kepemilikan senjata tajam 1 kasus, perkara judi 1 kasus, dan terakhir perkara narkotika anak dibawah umur sebanyak 1 kasus. (*)
Laporan : Tim Liputan Pktvbontang
Editor : Maya Ch