Kaltim  

5 Pelaku Penembakan Orangutan Ditangkap, COP Apresiasi Kepolisian

Kaltim. Organisasi peduli pelestarian dan perlindungan Orangutan, Centre for Orangutan Protection (COP), memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran kepolisian, atas penangkapan para pelaku penembakan Orangutan Kalimantan di Taman Nasional Kutai, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) beberapa waktu lalu.

Polres Kutim menetapkan lima tersangka pelaku penembakan Orangutan, hingga menyebabkan kematian primata itu. Empat dari lima pelaku diketahui masih satu keluarga, dan satu pelaku lainnya adalah tetangga. Dalam penangkapan itu, polisi juga menyita empat pucuk senapan angin yang diduga digunakan untuk menembak Orangutan.

“Kami sangat mengapresiasi kerja keras tim Polri dalam mengungkap kasus ini dan menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya,” kata Manajer Perlindungan Habitat COP Ramadhani melansir Antara.

Dhani mengatakan, COP terlibat aktif dalam penyelidikan kasus kematian Orangutan ini, dengan mendapati luka tembak dari 130 butir peluru senapan angin, sekaligus membantu kepolisian dalam penanganan kasus.

“Mulai dari otopsi hingga bekerja di lapangan. Kami lega akhirnya kerja keras polisi membuahkan hasil,” tambahnya.

Pekerjaan ini kata Dhani masih panjang, untuk memastikan para tersangka bisa mendapatkan hukuman maksimal sesuai aturan yang berlaku.

“Ini untuk memastikan efek jera bagi para pelaku kejahatan terhadap Orangutan dan habitatnya. Apalagi lokasi penembakan berada di sekitar TNK yang merupakan model kondisi terkini kawasan konservasi di Indonesia, tak luput tekanan berbagai pelanggaran hukum lainnya,” paparnya.

Ia menambahkan, pengungkapan kasus kejahatan terhadap Orangutan di Kutai Timur dan sebelumnya juga di Kalimantan Tengah oleh jajaran Polri memberikan harapan baru pada penegakan hukum perlindungan satwa liar di Indonesia, mengingat kasus-kasus tersebut juga mendapat sorotan dunia internasional.

Baca Juga: Polisi Tangkap Lima Tersangka Pembunuhan Orangutan Di Teluk Pandan

Orangutan berjenis kelamin jantan dengan usia sekitar 5-7 tahun itu mati pada Selasa (6/2) dini hari dengan banyak luka di sekujur tubuhnya.

Primata itu ditemukan warga dalam kondisi sedang kesakitan di area Taman Nasional Kutai (TNK) di Desa Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, Sabtu (3/2).

Petugas Balai TNK yang mendapat laporan itu kemudian mengevakuasi dan membawanya untuk dilakukan perawatan. Namun, kondisi yang cukup parah dengan banyak luka tembak dan luka terbuka di sekujur tubuhnya mengakibatkan Orangutan itu akhirnya mati.

Otopsi yang dilakukan polisi dan tim dokter COP di Rumah Sakit Pupuk Kaltim Bontang hanya mengeluarkan sebanyak 48 butir peluru senapan angin dari sekitar 130 butir yang bersarang di tubuh satwa itu, sebagian besar berada di bagian kepala.(*)

 

Laporan: Yuli | Antara

Exit mobile version