Agusriansyah Ridwan Pastikan Raperda Ketenagakerjaan Tidak Berbenturan dengan Omnibus Law

Ketua Bapemperda DPRD Kutim Agusriansyah Ridwan (FOTO: Dimas/PKTV)

Sangatta. Rencana Peraturan Daerah (Raperda) Ketenagakerjaan yang saat ini sedang digodok Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dipastikan tidak akan bertentangan dengan Undang-undang (UU) di atasnya. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Bapemperda DPRD Kutim Agusriansyah Ridwan, saat di temui di Sekretariat DPRD Kutim beberapa waktu lalu.

“Jadi tidak akan bertentangan dengan UU di atasnya karena memang rujukannya ke klaster ketenagaakerjaan yang ada di dalam UU Omnibus Law atau Cipta Kerja dan UU No 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan,” ucapnya.

Agusriansyah mengatakan bahwa arah Reperda Keternagakerjaan yang saat ini sedang digodok DPRD Kutim akan mengatur beberapa aspek. Mulai dari rekrutmen, perlindungan para pekerja, hingga mengatur terkait kesejahteraan para buruh sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Termasuk di antaranya penguatan-penguatan hubungan antara provinsi dan daerah dalam pengawasan, karena pengawasan ketenagakerjaan sekarang ditarik ke provinsi. Intinya bagaimana supaya persoalan seperti minimnya pengawasan, kurang berfungsinya bipartite, pokoknya banyak masalah ketenagakerjaan yang nantinya perlu kita diskusikan,” katanya.

Dan dalam pembahasan Raperda Keternagakerjaan tersebut, pihaknya juga akan berdiskusi langsung dengan seluruh perwakilan serikat buruh di Kutim. Terutama untuk mendengarkan langsung bagaimana analisis dan keinginan buruh terkait Raperda ini.

Dijelaskan Agusriansyah, nantinya dalam Raperda Ketenagakerjaan itu, akan memuat sejumlah sanksi baik berupa sanksi administrasi maupun pidana. “Nanti kan kita ada konsultasi, apalagi dalam Raperda ini kan banyak tahapannya, selain harmonisasi ada konsultasi, ada fasilitasi, termasuk melakukan studi banding,” tuturnya.

Lebih lanjut, terkait berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam penggodokan Raperda ini, menurut Agusriansyah, pihaknya tidak bisa menentukan, terlebih saat ini masih dalam situasi pandemi wabah COVID-19.

“Ini juga akan membuktikan kepada teman-teman serikat buruh yang ada di Kutim, bahwa keseriusan kita tahun ini terhadap persoalaan ketenagakerjaan tidak main-main,” pungkasnya.

Laporan: Shena | Dimas