Tenggarong. Musibah tanah longsor terjadi di RT 01 Dusun Mekar Beringin Jaya, Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara. Sebanyak 11 kepala keluarga yang terdiri dari 45 jiwa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman akibat kondisi yang semakin mengkhawatirkan dan membahayakan.
Dalam peristiwa ini, tujuh bangunan tempat tinggal serta satu rumah ibadah mengalami kerusakan parah. Selain itu, tiga bangunan rumah lainnya berpotensi terdampak akibat pergerakan tanah yang semakin cepat.
Kepala Desa Purwajaya, Adi Sucipto, menjelaskan bahwa kejadian ini merupakan rangkaian dari tanah longsor yang telah terjadi sejak Juli 2024 lalu. Peristiwa serupa kembali terjadi pada 25 Desember 2024, dan semakin memburuk pada 26 Januari 2025 akibat curah hujan yang tinggi. Awalnya, pergeseran tanah berkisar antara 30 hingga 50 sentimeter per minggu, namun kini mencapai hingga dua meter dengan sangat cepat.
Menyikapi kejadian ini, Pemerintah Desa Purwajaya segera berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perkim, dan Dinas PU Kutai Kartanegara untuk mempercepat penanganan bagi warga terdampak. Sebagai langkah awal, pihak desa telah menyewa delapan rumah untuk ditempati oleh warga terdampak selama dua bulan ke depan.
Adi Sucipto mengatakan, pihak desa terus berupaya berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan perusahaan swasta untuk merelokasi tempat tinggal warga yang terdampak. Adi Sucipto menyampaikan bahwa pemerintah desa telah mengusulkan pemanfaatan tanah desa sebagai lokasi relokasi, namun masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah daerah.
“Kami berharap pemerintah daerah dapat mempercepat penanganan tanah longsor ini karena kondisi di lokasi sangat mengkhawatirkan dan membahayakan warga,” ujarnya.
Tanah longsor di RT 01 Dusun Mekar Beringin Jaya telah terjadi sebanyak tiga kali sejak Juli 2024, dengan dampak yang semakin parah. Kini, sebanyak 11 kepala keluarga yang terdampak telah mengungsi demi keselamatan mereka.
Pemerintah Desa Purwajaya bersama instansi terkait terus berupaya mencari solusi terbaik untuk relokasi dan pemulihan pasca-bencana, serta berharap adanya bantuan lebih lanjut dari pemerintah daerah maupun pihak swasta untuk membantu warga yang kehilangan tempat tinggal akibat longsor ini.