Bontang. Komunitas Difabel meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bontang untuk memberikan ruang dan terlibat dalam penyelenggaraan pilkada serentak, khususnya pada hari pencoblosan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur pada Juni 2018 mendataang.
Hal tersebut untuk membantu serta mempermudah KPU dengan pemilih yang memiliki keterbatasan, saat pencoblosan berlangsung. Sebab selama ini kaum difabel kesulitan saat akan melakukan pencoblosan, lantaran adanya perbedaan komunikasi saat di Tempat Pemungutan Suara (TPS)
“Jadi mereka bisa standby di TPS untuk membantu difabel lainnya, mereka bisa diarahkan dengan simulasi yang bisa dilaksanakan jauh hari. Kami harap ini bisa diakomodir, karena mereka mengaku siap menjadi relawan,” ungkap Anggi V Goenadi, pimpinan SLB Permata Bunda, saat kegiatan sosialisasi Desk Pilkada bersama KPU Bontang, Senin (16/4) pagi.
Permintaan tersebut pun disambut baik KPU Bontang, dan mengajak seluruh kaum difabel yang ingin terlibat menjadi kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS), dengan segera melakukan pendaftaran.
Dijelaskan Komisioner KPU Iffa Rosita, keterlibatkan kaum difabel dirasa sangat dibutuhkan, agar program yang disasar untuk difabel bisa tepat sasaran.
“Kami berharap dengan keterlibatkan kaum difabel sebagai panitia di hari pencoblosan, dapat meningkatkan partisipasi difabel dalam pelaksanaan Pilgub Kaltim Juni mendatang,” ujar Iffa. (*)
Laporan: Sary | Faisal