Bontang. Komisi 2 DPRD Bontang minta pemerintah dapat kembali mengajukan penambahan jumlah pasokan tabung gas elpiji 3 kilogram kepada Pertamina. Hal ini mengingat jumlah pasokan 4.480 tabung, tidak mampu mengcover seluruh kebutuhan gas elpiji 3 Kg bagi warga miskin Bontang, yang mencapai 5.770 Kepala Keluarga.
Dikatakan Ketua Komisi 2 Ubayya Bengawan, jika mengacu pada data warga miskin ditambah pengusaha kecil seperti Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) dan UMKM yang mencapai 1.000 lebih, maka total 4.480 tabung jelas sangat kurang.
“Jika melihat kondisi seperti ini, sangat wajar sering terjadi kelangkaan tabung gas 3 Kg di Bontang,” kata Ubayya.
Sementara Wakil Ketua Dprd Bontang Faisal, mengaku pihaknya akan mencari penyebab kurangnya pasokan gas elpiji 3 Kg, serta dalam waktu dekat berencana mendatangi Pertamina untuk konfirmasi.
“Kami berharap agar penambahan gas elpiji 3 Kg dapat segera dilakukan, mengingat tingginya penggunaan elpiji selama Ramadan,” ujar Faisal.
Disinggung harga elpiji yang alami kenaikan cukup tinggi, Faisal mengatakan hal tersebut merupakan ulah oknum tidak bertanggungjawab. Menurutnya, dari laporan masyarakat banyak oknum yang menjual gas 3 Kg dengan harga mencapai Rp25.000, jauh dari harga agen seniali Rp16.000,- maupun pangkalan yang wajib mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp18.000,-
“Jika ada yang menjual di atas HET, agen kami minta untuk menegur bahkan memutus jatah tabung bagi pangkalan yang terbukti melakukan permainan harga,” tambahnya.
Diketahui total pasokan elpiji bagi Kota Bontang terbagi di beberapa agen. Diantaranya 1.680 tabung untuk agen Akawi, dan 2.800 tabung di agen Pantai Subur.(*)
Laporan: Sary | Faisal