Bontang. Besok (17/8/2015) seluruh bangsa Indonsia akan merayakan hari kemerdekaan ke 70 tahun. Sudah menjadi tradisi yang tidak dapat dilepaskan dari peringatan hari besar bangsa ini, dimana masyarakat Indonesia bersuka cita dengan menggelar berbagai lomba untuk mempererat rasa persatuan dan kesatuan, minimal 1 tahun sekali.
Tak hanya itu, lomba – lomba yang dipertandingkan seolah telah ditentukan setiap tahunnya, diantaranya balap karung. Lomba tersebut menjadi wajib meski tidak ada aturan yang mengharuskannya.
Tentu bukan tanpa alasan, beragam perlombaan tersebut mengandung filosopis tentang perjuangan bangsa Indonesia mengapai kemerdekaan.
Dari sebuah artikel yang mengulas tentang sejarah, dijelaskan bahwa lomba balap karung yang mengharuskan pesertanya untuk masuk kedalam karung, bahkan tak jarang peserta bisa terjatuh hingga berguling – guling. Hal tersebut mengajak kita mengingat kembali masa – masa susah di era penjajahan Jepang.
Pada masa itu,banyak rakyat Indonesia kesulitan mencari bahan pakaian karena pemerintah Jepang menghambat distribusinya, tapi masyarakat Indonesia tak kehilangan akal. Alhasil, mereka menggunakan karung goni yang dijahit menjadi pakaian,meskipun teksturnya yang berserat kasar dan biasa digunakan untuk membungkus beras dan gula membuat tidak nyaman untuk digunakan.
Karena itulah, filosofis menginjak-injak karung ini juga diartikan bahwa kita telah meninggalkan pakaian yang tidak layak pakai. Selain itu, makna lain yang terkandung dalam balap karung adalah betapa sulitnya untuk berlari maju ketika kedua kaki terkungkung didalam karung, seperti layaknya kungkungan penjajah terhadap kebebasan rakyat untuk kemajuan berbangsa dan bertanah air.
Kemeriahan lomba balap karung juga menyemarakkan warga RT 35 Kelurahan Tanjung Laut Kecamatan Bontang Selatan, tepatnya di kawasan perumahan Tariza. Lomba tradisional tersebut tidak hanya diikuti anak – anak tapi juga orang dewasa. Dengan penuh semangat dan antusias setiap peserta dalam lomba ini beradu kecepatan berlari menggunakan karung untuk mencapai garis finish.
Teriakkan penyemangat pun bersautan dari para penonton yang menyaksikan berbagai perlombaan yang digelar. Meski dengan hadiah seadanya tapi keseruan lomba balap karung cukup memeriahkan peringatan HUT RI ke 70 tahun di tempat ini.
Laporan : Kartika Anwar