Bontang. Seorang oknum pelajar salah satu SMK swasta di Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara, yang diketahui baru saja mengikuti ujian nasional, terpaksa berakhir di balik jeruji karena terlibat kasus pembunuhan.
Remaja berinisial HS (19) tersebut diketahui nekat menghabisi nyawa tetangganya sendiri, seorang ibu rumah tangga berinisial LS (32) dan satu anaknya NA yang masih berumur 5 tahun. Peristiwa itu terjadi Selasa (1/5) dini hari, sekitar pukul 02.00 Wita.
Menurut keterangan Polisi, meski masih terbilang muda, tersangka dinilai lihai dan berpengalaman dalam tindak kriminalitas yang dilakukannya. Bahkan sempat membuat laporan palsu ke Polisi, yang mengaku telah dibegal dengan menunjukkan tangannya yang terluka setelah membunuh tetangganya tersebut.
Dijelaskan Wakapolres Bontang Kompol Eko Alamsyah, kejadian bermula saat tersangka HS masuk ke rumah korban di Jl Perkebunan, yang merupakan mess staf pabrik Desa Saliki Kecamatan Muara Badak.
Tersangka HS masuk melalui plafon kamar mandi korban, yang terhubung dengan kamar mandi tersangka yang juga tinggal di mess yang sama. Sehingga ia leluasa menjalankan aksinya.
Setelah berhasil masuk, HS langsung ke kamar korban melancarkan aksinya. Namun apes, korban LS yang saat itu tengah tidur, mendengar ada orang masuk ke kamarnya hingga terbangun. Melihat HS, korban pun sempat melakukan perlawanan.
Saat itulah kenekatan tersangka memuncak, ia menusukkan benda tajam beberapa kali ke bagian leher LS, dilanjutkan melilit kabel hingga akhirnya korban tak bernyawa.
“Seakan tak puas, pelaku juga membunuh anak korban dengan cara menenggelamkan bocah 5 tahun tersebut ke bak mandi,” ujar Wakapolres.
Usai melakukan aksinya, jasad ibu dan anak malang tersebut lantas dibuang di parit dekat rumah korban. Dan membawa uang yang ada dalam dompet korban, lalu keluar kembali melalui plafon kamar mandi.
Dari kasus ini, Wakapolres pun mengaku masih mendalami apakah pelaku menggunakan narkotika atau tidak. Meski saat penangkapan hingga pemeriksaan HS dalam kondisi sadar tanpa pengaruh miras dan Narkoba.
“Kasus ini tengah dalam pengembangan lebih lanjut,” pungkasnya.(*)
Laporan: Yuli | Nasrul