Libatkan 160 Relawan, Pupuk Kaltim Tanam 3.000 Bibit Mangrove di Kawasan BSD Bontang

Bontang. Perkuat kepedulian dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan di bulan Ramadan, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kembali menggelar Employee Volunteering Initiation (EVOLUTION), yang kali ini mengambil tema “Tanam Mangrove Bersama untuk Lingkungan di Bulan Ramadan (TAMAN BERKAH)”.

Program ini menjadi bukti nyata keterlibatan aktif karyawan dalam kegiatan kerelawanan, yang berfokus pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan. Evolution kali ini berlangsung di Kawasan Pemantauan Mangrove BSD Kota Bontang, melibatkan 160 volunteer dari berbagai unit kerja Pupuk Kaltim. Seluruhnya secara sukarela melakukan aksi penanaman 3.000 bibit mangrove, pada Kamis (20/3/2025).

Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono, mengungkapkan Evolution ke-25 ini telah menjadi wadah bagi karyawan untuk melatih kepekaan dalam menyikapi kondisi sosial maupun lingkungan, dengan turun langsung di lapangan. Setiap gagasan evolution diselaraskan dengan tujuan kebermanfaatan perusahaan bagi lingkungan dan masyarakat, tak terkecuali di bulan Ramadan.

“Penanaman 3.000 bibit mangrove kali ini dirancang sebagai upaya konkret dalam mendukung pelestarian ekosistem pesisir di Kota Bontang, sekaligus wujud komitmen Pupuk Kaltim untuk senantiasa menjaga lingkungan dan semangat kebersamaan antar insan perusahaan,” terang Teguh.

Menurut dia, Evolution juga bagian dari upaya strategis Pupuk Kaltim untuk terus mendorong partisipasi aktif insan perusahaan terhadap pelestarian lingkungan, sebagai dukungan terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), serta Sustainable Development Goals (SDGs). Mengingat perluasan penanaman mangrove merupakan salah satu fokus Pupuk Kaltim dalam mencapai realisasi 10 juta pohon di tahun 2030, sebagai bagian dari roadmap dekarbonisasi dalam mendukung target Net Zero Emission sesuai program Pemerintah.

“Makanya Evolution digagas sebagai wujud semangat Pupuk Kaltim dalam mendorong keberlanjutan, dengan mengedepankan kolaborasi, kepedulian dan tanggung jawab sosial,” tambah Teguh.

Teguh pun mengajak seluruh insan Pupuk Kaltim untuk terus berperan menjadi agen perubahan, sehingga kegiatan seperti Evolution dapat menjadi bagian dari gaya hidup dalam merawat nilai-nilai keberlanjutan, baik dalam skala kecil maupun besar. Seperti halnya mangrove, tidak hanya berfungsi menahan lumpur dan mengurangi sedimentasi di kawasan pesisir, tapi juga habitat alami berbagai jenis biota laut yang secara tidak langsung turut mendukung ekonomi masyarakat.

Sementara dalam konteks perubahan iklim, mangrove dikenal sebagai penyerap karbon yang sangat efektif, bahkan hingga lima kali lebih besar dibanding hutan daratan. Hal ini pun menjadikan kawasan mangrove sebagai solusi alami dalam mitigasi emisi gas rumah kaca.

“Evolution menunjukkan kepedulian lingkungan sudah menjadi bagian budaya di Pupuk Kaltim, sekaligus wujud nilai solidaritas dan rasa memiliki terhadap lingkungan sebagai tanggung jawab bersama,” ucap Teguh.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo, mengatakan Evolution merupakan inisiatif yang lahir dari keinginan kuat perusahaan untuk menumbuhkan semangat berbagi dan kepedulian di kalangan karyawan. Pupuk Kaltim sebagai salah satu pelopor industri petrokimia di Indonesia, menyadari bahwa kontribusi terhadap pembangunan tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi dan produksi, tetapi juga harus menyentuh sisi sosial dan lingkungan secara berimbang.

“Kita ingin menjadikan Pupuk Kaltim bukan hanya unggul di bidang industri, tapi juga teladan dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan sosial. Maka dengan Evolution, karyawan diajak untuk turut aktif menjadi agen perubahan di masyarakat,” kata Soesilo.

Dijelaskan Soesilo, program ini sekaligus bentuk penegasan posisi strategis Pupuk Kaltim dalam mendukung pencapaian SDGs, sebagai bagian arah kebijakan perusahaan yang mengedepankan pembangunan berkelanjutan. Pemilihan Ramadan untuk pelaksanaan Evolution kali ini juga bukan tanpa alasan, karena menjadi waktu tepat untuk merefleksikan nilai-nilai spiritual yang diaktualisasikan secara nyata pada aksi sosial dan lingkungan.

Kegiatan ini pun menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya tanggung jawab institusi, tapi juga individu. Mengingat setiap tindakan kecil seperti menanam satu bibit mangrove, merupakan kontribusi besar bila dilakukan secara kolektif dan berkelanjutan.

default

“Kami percaya sekecil apapun kontribusi yang dilakukan dengan niat tulus, niscaya akan memberikan dampak positif yang besar ke depannya. Hari ini kita menanam, esok kita dapat memetik manfaatnya secara bersama,” pungkas Soesilo.(*)

Writer: Humas Pupuk Kaltim