Mabes TNI AD Gelar Pembinaan Komunikasi di Kodim 0906 Kukar untuk Cegah Konflik Sosial

Tenggarong. Sebagai upaya mencegah terjadinya konflik sosial, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Mabes TNI AD) menggelar kegiatan Pembinaan Komunikasi (Binkom) di wilayah Kodim 0906/Kutai Kartanegara. Acara ini berlangsung di Ruang Darmawangsa Kodim 0906/Kukar dengan dihadiri oleh puluhan organisasi masyarakat, keagamaan, paguyuban, serta organisasi pemuda dan mahasiswa, termasuk forum kemasyarakatan yang ada di Kutai Kartanegara.

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Asisten Intelijen Kepala Staf Angkatan Darat (Waaster Kasad), Brigjen TNI Fransiskus Ari Susetio, yang sekaligus menyampaikan materi mengenai upaya pencegahan konflik sosial. Dalam paparannya, Brigjen TNI Fransiskus Ari Susetio menegaskan bahwa Indonesia merupakan bagian dari komunitas besar yang memiliki keberagaman luar biasa, baik dari segi sumber daya alam, suku, budaya, maupun aspek lainnya.

Menurutnya, keberagaman ini dapat menjadi kekuatan bagi bangsa, tetapi juga berpotensi menimbulkan risiko yang perlu diwaspadai. Oleh karena itu, TNI AD telah melakukan pemetaan terhadap sejumlah daerah yang memiliki potensi konflik, termasuk di wilayah Kutai Kartanegara.

“Dengan wawasan kebangsaan yang tinggi, saya yakin masyarakat Kutai Kartanegara mampu menghadapi berbagai tantangan dan mencegah potensi konflik yang mungkin terjadi,” ujarnya.

Saat disinggung mengenai keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dinilai rawan terhadap potensi konflik, Brigjen TNI Fransiskus Ari Susetio menegaskan bahwa negara telah memiliki sistem pengamanan yang baik untuk memastikan stabilitas dan kondusifitas wilayah. Ia menambahkan bahwa kehadiran IKN bukanlah sumber konflik, melainkan justru membawa banyak keuntungan bagi Kutai Kartanegara dan sekitarnya.

Lebih lanjut, Brigjen TNI Fransiskus Ari Susetio mengimbau agar masyarakat memiliki kesadaran tinggi, pemahaman yang luas, serta menerapkan prinsip “check and recheck” dalam menerima setiap informasi. Dengan menerapkan prinsip tersebut, ia meyakini bahwa potensi konflik dapat diminimalisir dan masyarakat bisa lebih fokus untuk membangun negeri.

“Saya berharap dalam tiga tahun ke depan semakin banyak masyarakat yang sadar bahwa konflik hanya membuang energi. Sebaliknya, kita harus lebih fokus untuk membangun negeri dan bersama-sama mencapai cita-cita besar Indonesia,” tambahnya.

Kegiatan Binkom ini tidak hanya menghadirkan Brigjen TNI Fransiskus Ari Susetio sebagai pemateri utama, tetapi juga menghadirkan narasumber dari Kodim 0906/Kukar, Polres Kutai Kartanegara, serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kutai Kartanegara. Kehadiran berbagai pihak ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi masyarakat dalam mencegah konflik sosial dan menjaga stabilitas di wilayah Kutai Kartanegara.

Writer: Fairuzz Abady
Exit mobile version