Terkait Ijin, DPRD Kutim Lakukan Sidak di PT Kobexindo Cement

Sangatta. Inspeksi mendadak (sidak) dilakukan oleh gabungan komisi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dengan Mengajak Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi (Disnakertrans) serta Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kutim. Mereka melakukan sidak di Konsesi pertambangan PT Kobexindo Cement (KC) yang masuk di perbatasan Desa Sekerat Kecamatan Bengalon dan Desa Selangkau Kecamatan Kaliorang Kabupaten Kutim.

Sidak dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Kutim Basti Sangga Langi, didampingi Anggota Komisi A Sobirin Bagus, Ketua Komisi B Bidang Perekonomian dan Keuangan Faizal Rachman, Wakil Ketua Komisi B Novel Tyty Paembonan, Anggota Komisi C Bidang Pembangunan Jimmy, Wakil Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat Agusriansyah Ridwan, Anggota Komisi D Asmawardi, Plt Kepala Disnakertrans Kutim Sudirman Latief, serta beberapa pejabat teknis dari Pemkab Kutim.

Ketika rombongan memasuki lokasi pertambangan, terlihat sejumlah alat berat langsung berhenti beroperasi pada pukul 12.42 WITA, hal tersebut menjadi indikasi adakanya kebocoran informasi terkait sidak yang dilakukan. Rombongan berhenti di kamp para karyawan berbentuk barak yang digunakan sebagai kantor dan lainnya sebagai kamar tidur dengan fasilitas Air Conditioner (AC).

Sementara itu di area lain, terlihat cukup banyak alat berat berada di lapangan seperti truk hd, excavator, buldoser, forklift hingga dump truk. Dimana alat-alat berat raksasa hilir mudik membuka lahan.

Ketua Komisi B Bidang  Perekonomian Dan Keuangan Faizal Rachman menyayangkan tidak ada perwakilan pimpinan PT KC yang bisa menjelaskan status perizinan. Politikus PDI-P ini juga tampak kecewa dengan manajemen PT KC yang sudah beroperasi namun tidak ada yang bisa menjelaskan tentang apakah perizinannya sudah keluara atau belum.

“Kami sebagai lembaga pengawas tidak ingin menghambat investasi apalagi sekarang di tengah pandemi. Tentunya masyarakat setempat perlu berkembang dengan berjalannya perusahaan. Jika awalnya tidak bagus, kami pastinya pesimis. Namun, jika ditata dengan baik, punya hubungan bagus dengan masyarakat akan mempengaruhi sekaligus mempercepat perekonomian setempat dengan investasi masuk,” ungkapnya.

Laporan: Dimas | Shena