Bontang. Sebanyak 22.467 masyarakat Bontang resmi terdaftar dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sebagai peralihan dari Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang selama ini berjalan di Bontang. Jumlah tersebut merupakan tahap pertama migrasi Jamkesda kepada Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang mengusung program BPJS. Dengan jumlah total mencapai 55.000 jiwa di Kota Bontang.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang, Indriati As’ad, pembayaran premi BPJS bagi masyarakat akan ditanggung Pemerintah melalui APBD yang mencapai Rp. 4,2 Milyar. Maka dari itu, pihaknya jelas Indri (sapaan akrab Indriati As’ad), akan terus berupaya mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai dengan visi dan misi dinas kesehatan Kota Bontang.
“ kami akan terus perbaiki dan optimalkan pelayanan menjadi lebih baik lagi. Agar pelayanan kesehatan masyarakat dapat berjalan sesuai target dan memenuhi harapan masyarakat,” paparnya.
Dengan adanya migrasi ini, setiap Ketua RT di Kota Bontang diminta untuk dapat mendata warganya yang selama ini belum terdaftar Jamkesda, untuk kemudian dapat diberikan layanan BPJS. Agar target percepatan proses migrasi dapat terselesaikan pada Desember 2016.
“saya harap Ketua RT di Bontang dapat melakukan pendataan warganya, agar yang belum terakomodir Jamkesda dapat turut diberikan layanan BPJS,” tambahnya.
Sementara Walikota Bontang, Adi Darma, dalam launching dan sosialisasi migrasi Jamkesda ke BPJS pada Kamis, (20/8/2015) menyatakan jika Pemerintah Kota Bontang akan terus mengawal program ini, agar pelayanan kesehatan masyarakat dapat semakin ditingkatkan. Sebagai salah satu program prioritas, Pemerintah akan terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat.
“ Pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang jauh lebih baik bagi masyarakat. Salah satunya melalui program BPJS ini,” Jelas Adi.
Laporan : Yulianti Basri & Nasrul
Editor : Revo Adi M