Bontang. Meninggalnya Khairun Fhadillah Muthmainah akibat demam berdarah dengue (DBD), diharap masyarakat sekitar RT 08 Loktuan Bontang Utara, dpat menjadi perhatina Pemerintah. Dalam hal ini pengentasan jentik serta pemberantasan nyamuk yang kini menjadi ancaman warga.
Darwis, Ketua RT 08 Loktuan Bontang Utara menyatakan jika 2 anak lain di wilayahnya dalam beberapa waktu terakhir, juga sempat di vonis DBD. Untung hal itu cepat diketahui, dan anak dapat tertolong.
“ sebelum ini (Khairun Fhadillah Muthmainah), ada 2 lagi anak kami yang kena Dbd. Untung cepat ketahuan dan dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.
Masyarakat meminta Pemerintah untuk dapat aktif melakukan Fogging (pengasapan), di Loktuan. Mengingat ancaman Dbd seringkali terjadidi wilayah tersebut. Termasuk pengentasan jentik nyamuk dengan abate.
“ kami kan nggak paham yang begituan (fogging), makanya kami harap Pemerintah dapat memperhatikan ini, minimal sering fogging lah. Biar nggak ada lagi korban karena demam berdarah,” tambah Darwis.
Namun demikian masyarakatnya sejauh ini papar Darwis telah melakukan berbagai upaya seperti hanyla 3M (menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, membuang sampah). Tapi tidak jadi jaminan nyamuk untuk tidak berkembang biak, sebab Abate yang dibagikan dinilainya tidak mencukupi dari jumlah masyarakat di RT 08.
“ fongging rutin kami harapkan bisa terlaksana. Kalau mengandalkan abate, jatahnya kadang nggak cukup, jadi seadanya saja,” tandasnya.
Menanggapi itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bontang, Kasdi, menyatakan jika pihaknya telah melakukan sejumlah upaya dalam penanganan kasus Dbd ini. Termasuk fogging secara rutin ke masyarakat.
Namun efektifitas fogging menurutnya hanya 15 hingga 20 persen, dan berbanding jauh dengan upaya efektifitas pencegahan Dbd yang mencapai 80 persen. Meski pihaknya terus lakukan fogging sebelum masa penularan, sosialisasi, hingga pemantauan jentik melalui kader dan anak sekolah.
“ pencegahan sebenarnya yang harus diperhatikan. Kebersihan lingkungan dan tempat tinggal yang harus diutamakan. Efektifitas fongging itu kecil, karena penanganan DBD itu efektif jika dicegah,” paparnya.
Sementara untuk abate, Dinas Kesehatan jelas Kasdi telah menyiapkan disetiap posyandu, RT, maupun sekolah-sekolah. Jika persediaan rumah tangga habis, masyarakat bisa mengambil ditempat tersebut.
“ Kalau abate habis datang ke posyandu atau ketua RT, silahkan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan abate disitu,” pungkasnya.
Laporan : Yulianti Basri & Nasrul
Editor : Revo Adi M