Bontang. Nelayan Warga Tanjung Laut Indah Arman (21) hingga kini belum juga ditemukan. Padahal Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang bersama Basarnas Kutim, dan Polair, telah melakukan pencarian sejak sabtu malam (5/1/2019) lalu.
Ditemui di Posko cadangan pengaduan BPBD di Pelabuhan Tanjung Laut Indah Syahruddin Kakak korban tak kuasa menahan tangis saat menceritakan kronologi mengenai hilangnya Adik bungsunya.
Ia mengatakan bahwa kala itu Ia dan Sang Adik memang tidak menggunakan pelampung. Meski begitu menurutnya gelombang tidaklah begitu tinggi, hanya saja kondisi gelap dan angin kencang. Ia berada di posisi depan bagian kapal, sementara Adiknya yang hilang menyetir kapal dengan panjang 11,25 meter dengan 8 keping papan.
“Dia yang mengemudi Kapal, tiba-tiba kapal berbelok arah, saat Saya menoleh mau mengarahkan, ternyata Adik Saya sudah tidak ada lagi,” ungkapnya.
Korban diketahui terjatuh saat dalam perjalanan menuju bagan ikan di sekitar Perairan Beras Basah, pada titik koordinat N 00°05.794’ – E 117°30.995’.
“Dia belum lama lulus Sekolah, karena belum bekerja jadi sering bantu Saya melaut, atau antar Pengunjung ke Beras Basah. Mohon doanya, semoga Adik Saya bisa ditemukan dalam keadaan selamat,” tambah Syahruddin.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang Ahmad Yani mengatakan bahwa area pencarian semakin diperluas, selain menurunkan 3 Armada, Pihaknya juga turut dibantu oleh keluarga korban dan warga sekitar dengan total 10 kapal.
“Sesuai SOP, pencarian terhadap korban akan dilakukan selama 7 hari kedepan, kemudian dievaluasi, jika ada petunjuk maka akan diperpanjang selama 3 hari,” Kata Kepala BPBD Bontang, Ahmad Yani.
Selama pencarian dikatakan Ahmad Yani Tim BPBD juga sempat terkendala gelombang tinggi yang mencapai satu meter.
“Masyarakat yang akan beraktifitas di laut tetap waspada, dan wajib menggunakan pelampung, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tandasnya. (*)
Laporan : Yuli | Nasrul