Samarinda. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur bersama Tim Transisi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, Rudy Mas’ud-Seno Aji, serta stakeholder terkait menggelar rapat pendataan awal untuk program kuliah gratis. Rapat ini melibatkan perwakilan dari seluruh perguruan tinggi di Kalimantan Timur sebagai langkah awal dalam merealisasikan program pendidikan gratis yang menjadi salah satu prioritas dalam 100 hari kerja pemerintahan baru.
Tim transisi menargetkan pembukaan pendaftaran program pendidikan gratis ini dimulai pada Maret 2025. Program ini dirancang agar dapat berjalan secara bertahap dengan prioritas awal diberikan kepada masyarakat kurang mampu. Untuk memastikan ketepatan sasaran, verifikasi akan dilakukan dengan merujuk pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola oleh Dinas Sosial.
Selain aspek ekonomi, akreditasi program studi juga menjadi salah satu syarat utama dalam tahap awal program ini. Namun, indeks prestasi kumulatif (IPK) tidak menjadi syarat utama, sehingga mahasiswa baru yang masih berada di semester pertama pun dapat mendaftar sebagai penerima manfaat program kuliah gratis ini.
Anggota Tim Transisi Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Bohari Yusuf, mengungkapkan bahwa mekanisme penyaluran dana pendidikan gratis ini sementara dirancang agar langsung dikirimkan ke rekening bank mahasiswa penerima. Saat ini, Disdikbud Kaltim bersama tim transisi dan perguruan tinggi tengah melakukan pendataan mahasiswa serta menyusun database program pendidikan gratis yang mencakup jenjang SMA hingga S3.
“Pembukaan pendaftaran program kuliah gratis ini direncanakan akan dimulai pada bulan Maret 2025 dan untuk tahap awal akan menggunakan platform website Beasiswa Kalimantan Timur yang sudah ada,” jelasnya.
Dengan adanya program pendidikan gratis ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa dari keluarga kurang mampu yang dapat mengakses pendidikan tinggi tanpa kendala finansial, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Timur.