Bontang. Banyaknya keluhan warga Bontang di berbagai media, terkait kualitas air PDAM yang kembali alami penurunan, meski pemberlakukan kenaikan tarif secara bertahap telah dijamin dengan peningkatan kualitas air yang terdistribusi, mendapat perhatian serius PDAM Tirta Taman Bontang.
Diungkapkan Direktur PDAM Suramin, penurunan kualitas air dalam beberapa pekan terakhir dikarenakan adanya pemeliharaan sumur di sejumlah Water Treatment Plant (WTP) yang telah memasuki masa perbaikan. Namun begitu pengerjaan terus dipercepat, sehingga kondisi seperti ini tidak berlangsung lebih lama.
Selain itu, Suramin pun menyebut aktivitas penggalian pipa jaringan gas (Jargas) rumah tangga oleh kontraktor Bontang Migas dan Energi, juga kerap merusak pipa milik PDAM. Bahkan dari temuan pipa rusak akibat penggalian pekerja jargas, sebanyak 15 ribu kubik air yang harusnya terdistribusi ke masyarakat, jadi terbuang percuma. Pun berpengaruh terhadap kualitas yang sampai di rumah pelanggan.
“Kami sangat mendukung program jargas terealisasi, hanya saja yang kami sayangkan pengerjaan galian oleh kontraktor kerap membuat kebocoran pipa distribusi PDAM,” ujar Suramin.
Menurutnya, akibat ketidakhati-hatian tersebut, ratusan titik pipa PDAM dari aktivitas galian jargas terkena imbasnya. Dan yang paling parah berada di kawasan Bontang Baru Kecamatan Bontang Utara, yang mengalami kebocoran besar hingga menggenang.
“Makanya kami bertemu dengan pihak kontraktor, dan mereka bersedia mengindahkan permintaan PDAM untuk melakukan pengawasan lebih ketat, serta berkomitmen membantu mengatasi kerugian PDAM akibat kebocoran itu,” terang Suramin. (*)
Laporan: Yulianti Basri