Aksi Solidaritas Aliansi Bintang Timur di Samarinda untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Samarinda – Erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah mengakibatkan kerugian materiil dan korban jiwa. Ribuan warga di daerah terdampak terpaksa mengungsi demi menghindari dampak lebih lanjut dari letusan gunung tersebut. Dalam situasi sulit ini, banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Sebagai bentuk solidaritas, *Aliansi Bintang Timur*, yang terdiri dari pemuda asal Adonara, Larantuka, Solor, dan Lembata, menggelar aksi penggalangan dana di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Minggu (17/11/2024) siang. Aksi ini dilaksanakan di area lampu merah Lembuswana dan telah berlangsung selama tiga hari, mulai dari 15 hingga 17 November 2024.

Antonius, selaku koordinator lapangan aksi galang dana, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dari pemuda NTT yang berdomisili di Kalimantan Timur terhadap bencana yang menimpa saudara-saudara mereka di Flores Timur.

“Penggalangan dana ini dilakukan untuk memberikan sumbangan kepada saudara-saudara kita yang terkena dampak erupsi gunung di Flores Timur,” ujar Antonius.

Menurutnya, aksi ini tidak akan berhenti di sini. Mereka berkomitmen untuk terus menggalang dana guna memberikan dukungan lebih lanjut kepada masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi.

Lebih lanjut, Antonius berharap pemerintah dapat turut serta memberikan perhatian dan dukungan bagi masyarakat yang terdampak.

 “Kami berharap pemerintah akan terus memberikan bantuan dan memperhatikan keluarga kita yang saat ini terkena dampak dari letusan Gunung Lewotobi,” tambahnya.

Bencana alam ini telah memaksa banyak warga meninggalkan rumah mereka, sehingga dukungan dalam bentuk bantuan bahan pangan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya sangat diperlukan. Aliansi Bintang Timur mengajak seluruh masyarakat, khususnya di Kalimantan Timur untuk turut berpartisipasi dalam meringankan beban korban bencana tersebut.

Writer: Hendrikus GanturEditor: pktvbontang
Exit mobile version