Bontang. Pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Kelurahan Guntung Bontang Utara, yang ditarget selesai pada 31 Desember 2016, nampaknya tidak akan tercapai.
Saat ditemui di lokasi pembangunan, kontraktor pelaksana dan pengawas lapangan proyek rusunawa menjelaskan, kondisi ini menyusul adanya pemangkasan nilai kontrak oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencapai 10,5 Miliar Rupiah, dari total anggaran sebesar 18,5 Miliar Rupiah.
“Pemangkasan terpaksa dilakukan Kementerian karena kondisi defisit keuangan saat ini,” ujar Amiruddin, pengawas kontraktor dari PT Tirtadea.
Akibat pemangkasan ini, pembangunan rusunawa pada tahun 2016 hanya bisa dilakukan pada tahap pembangunan lantai, struktur bangunan, dan atap. Sementara sisa pengerjaan akan dilaksanakan pasca lelang ulang melalui APBN tahun 2017 mendatang.
“Penyelesaiannya terpaksa dilakukan tahun depan, tunggu lelang ulang di Kementerian,” kata Ary Cahyadi, korwil manajemen konstruksi PT Virama Karya selaku kontraktor pelaksana. (*)
Laporan : Sary & Faisal