Bontang. Pengelolaan gedung Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Bontang yang terletak di Jl Sawi Kelurahan Gunung Elai Kecamatan Bontang Utara, ternyata masih jauh dari harapan. Pasalnya, meski telah difungsikan sejak 2016 lalu, namun beberapa fasilitas penting belum juga dimiliki.
Salah satunya, tidak tersedianya alat transfusi darah yang memadai. Terutama dalam pemeriksaan dan pengolahan darah.
Dikatakan Sekretaris PMI Bontang Anwar Sadat, minimnya anggaran yang dimiliki PMI Bontang, menjadi salah satu alasan belum maksimalnya pengelolaan gedung hibah dari Pemerintah Kota Bontang tersebut.
Menurutnya, darah hasil donor masyarakat tak bisa langsung ditansfusikan begitu saja, namun harus diolah terlebih dulu, agar benar-benar steril. Namun alat untuk hal tersebut masih belum terealisasi, dikarenakan harga yang terbilang mahal.
“Sedang saat ini anggaran sangat terbatas, makanya kami belum bisa maksimalkan keberadaan gedung untuk kegiatan PMI. Makanya kami sangat meminta bantuan Pemerintah dan CSR perusahaan untuk hal ini,” ujar Anwar Sadat.
Namun begitu, belum adanya peralatan yang mumpuni, tidak serta merta mematikan kegiatan PMI Bontang. Dimana gedung PMI hingga saat ini terus dimaksimalkan ditengah keterbatasan, dengan mengaktifkan pengambilan darah mulai akhir Agustus 2017.
“Jadi masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya, tidak harus mengunjungi rumah sakit pupuk kaltim, namun bisa langsung mendatangi gedung PMI,” tambahnya.
Sementara upaya lain PMI Bontang untuk mengoptimalkan penggunaan gedung, dengan menggelar berbagai kegiatan kepalangmerahan, serta kegiatan yang berkaitan dengan dunia kesehatan dan evakuasi bencana.(*)
Laporan: Sary | Aris