Basri Rase Hadiri Sidang Paripurna HUT Bontang ke-23

Wali Kota Bontang Basri Rase pada saat menghadiri Sidang Paripurna HUT Bontang ke-23 (FOTO: Rusdien/Diskominfo Bontang)

Bontang. Usai pelaksanaan upacara rangkaian acara dalam rangka HUT ke-23 Kota Bontang, Wali Kota Bontang Basri Rase bersama Wakil Wali Kota Bontang Najirah menghadiri Sidang Paripurna ke-10 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang Dalam Rangka Perayaan HUT ke-23 Kota Bontang Tahun 2022 yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Bontang faizal sofyan hasdam.

Pada kesempatan tersebut Andi Faizal memaparkan beberapa Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kota Bontang tahun 2022 yang telah disahkan menjadi Perda. Selain itu dirinya juga menyampaikan sejumlah catatan penting untuk pemerintah kota di hari jadi Kota Bontang ke 23 tahun. Salah satu catatan penting yang disampaikan tersebut yakni terkait permasalahan banjir.

“Pemkot Bontang harus segera menyelesaikan permasalahan banjir secara sistematis berdasarkan kajian-kajian yang sudah dilakukan. sehingga ada progres yang lebih baik secara berkala. Mengingat permasalahan banjir merupakan masalah terbesar di kota ini yang hingga kini tak kunjung selesai,” ucapnya.

Sementara itu Wali Kota Bontang Basri Rase menyampaikan, HUT Bontang ke-23 ini, hendaknya mampu menginspirasi semua pihak untuk bahu-membahu membangun Kota Bontang demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Di usia ke-23, Bontang diharapkan tumbuh dan berkembang menjadi kota yang semakin maju hebat dan beradab.

Selain itu Basri menjelaskan, diusia ke-23 ini, Bontang telah banyak mengalami kemajuan dan tumbuh menjadi kota yang dinamis. Namun, seiring dengan kemajuan tersebut, tantangan pembangunan dalam era global semakin tanpa batas, dan menuntut seluruh pihak untuk mampu bersaing, oleh karenanya, penyatuan tekad yang kuat untuk bekerja bersama sangat diperlukan demi pembangunan Bontang dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

“Kedepan pelaksanaan pembangunan masih harus tetap berfokus pada sejumlah isu pembangunan yang memerlukan kerja keras dan kesungguhan, di antaranya yakni persoalan kemiskinan dan pengangguran,” terangnya.

Writer: Tim Liputan PKTV