Samarinda. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Samarinda memprediksi cuaca ekstrem masih akan terjadi di wilayah Kota Samarinda dan beberapa daerah di Kalimantan Timur dalam beberapa hari ke depan. Cuaca ekstrem ini diperkirakan baru akan berakhir pada awal bulan Juni mendatang, yang kemudian akan memasuki musim kemarau panjang.
Cuaca ekstrem yang terjadi sebelumnya telah menyebabkan banjir besar dan tanah longsor di beberapa titik wilayah Kota Samarinda, yang berdampak pada kerusakan yang cukup parah di daerah tersebut.
Menurut laporan BMKG, curah hujan tinggi dan berkepanjangan yang melanda Samarinda disebabkan oleh penebalan awan hujan dan peningkatan suhu air laut yang cukup hangat di wilayah Kalimantan Timur. Selain itu, longsor yang terjadi juga dipicu oleh curah hujan singkat dengan intensitas tinggi, struktur tanah yang tidak padat, serta minimnya pohon penahan tanah di beberapa wilayah.
BMKG Samarinda memprediksi hujan dengan intensitas tinggi akan terus terjadi dalam beberapa hari ke depan, namun kondisi ini diperkirakan akan mulai berangsur menurun pada bulan Juni, seiring masuknya masa kemarau panjang.
Petugas BMKG Kota Samarinda, Viona, menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan selalu memantau informasi perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG Samarinda. Hal ini penting untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk yang dapat terjadi akibat cuaca buruk yang melanda dalam beberapa waktu ke depan.
“Masyarakat diharapkan mampu untuk tetap waspada dan mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk yang mungkin terjadi akibat cuaca buruk beberapa hari ke depan,” ujarnya.
BMKG juga mengimbau agar warga tidak lengah dan selalu berhati-hati dalam menjalankan aktivitas sehari-hari selama masa cuaca ekstrem ini.