Bontang. Para atlet peraih medali pada pekan olahraga provinsi (porprov) Kaltim di Kutim pada akhir tahun 2018 lalu akhirnya bisa bernafas lega. Pasalnya Pemkot Bontang, mulai mencairkan bonus yang telah dijanjikan. Pembagian bonus ditandai dengan penandatanganan dokumen di kantor Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Bontang, Rabu (11/3/2019).
Kepala Dispopar Bambang Cipto Mulyono mengatakan kota Bontang menjadi yang pertama diantara seluruh kabupaten kota di Kaltim yang membagikan bonus bagi para atlet.
Seyogyanya dikatakan Bambang, pembagian bonus dilakukan pada Januari, tapi karena terlambatnya surat keputusan (SK) dari panitia besar porprov, sehingga baru bisa terealisasi pada pertengahan Maret ini. Selain itu, Dispopar harus melakukan verifikasi data dengan KONI Bontang.
“Daerah lain belum ada yang membagikan bonus atlet, bahkan tuan rumah sekalipun. SK dari KONI baru diterima Senin lalu, dan langsung ditandangani oleh Wali Kota,” terangnya.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengatakan, bonus ini diberikan karena rasa bangga pemerintah terhadap para atlet yang telah berjuang, mengingat kota Bontang murni tidak menggunakan atlet bayaran.
“Bonus ini adalah murni inisiatif dari Saya, sebagai pemicu semangat para atlet. Untungnya pada saat itu anggaran belum ketuk palu, jadi bisa langsung dimasukkan,” ujarnya.
Pemerintah Kota Bontang menyiapkan senilai Rp 8 Miliar untuk bonus atlet, official, manajer, dan pelatih. Khusus untuk atlet yang berjumlah 331 orang, telah disiapkan dana sebesar Rp 5,9 Miliar. Sementara sisanya untuk para official, manajer, dan pelatih.
Peraih medali emas kategori perorangan mendapatkan bonus Rp 50 juta. Sementara perak Rp 25 juta dan perunggu Rp 15 juta.
Bonus bagi peraih medali emas beregu yang beranggotakan 2–5 pemain adalah Rp 75 juta. Sedangkan penyumbang perak Rp 35 juta, dan perunggu Rp 25 juta.
Untuk beregu dengan 6–10 pemain, peraih emas berhak memperoleh Rp 100 juta. Atlet yang merebut medali perak diberi bonus Rp 60 juta, sedangkan perunggu Rp 40 juta.
Klasifikasi beregu dengan 11 pemain ke atas, penyumbang medali emas berhak mendapatkan bonus Rp 125 juta. Sedangkan peraih perak 75 juta dan perunggu Rp 55 juta.
Sementara, untuk bonus manajer, pelatih dan official pembagiannya akan dilakukan menyusul, setelah semua data telah diverifikasi. (*)
Laporan : Yulianti Basri