Bontang. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kota Bontang mulai menyasar pekerja sektor informal atau bukan penerima upah, untuk menggenjot kepesertaan program jaminan sosial ini.
Tak tanggung-tangung, bahkan pihak Bpjs Ketenagakerjaan turun langsung melakukan sosialisasi kepada masyarakat, seperti yang terlaksana Sabtu (5/12/2015) lalu.
Dikemas dalam kegiatan Gerebek Pasar di Pujasera Koperasi PT Pupuk Kaltim, Bpjs ketenagakerjaan bontang melakukan upaya edukasi program ini kepada pekerja informal, yang sekaligus menjaring pekerja informal sebagai peserta.
Asril, Pimpinan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bontang menjelaskan sasaran kepesertaan Bpjs bukan hanya dari pekerja formal di sebuah perusahaan. Namun semua pekerja baik formal maupun informal, yang mempunyai hak sama untuk bisa menikmati fasilitas dari program ini.
Kesertaan sebagai peserta dan resiko sosial ekonomi pekerja akan lebih terlindungi merupakan komitmen Bpjs dalam melayani masyarakat.
“Itu inti dari program ini, makanya kami ingin lebih mengedukasi masyarakat agar benar-benar paham apa itu Bpjs,” ujar Asril.
Dirinya menghimbau agar pekerja informal dari sektor industri kecil menengah yang belum terdaftar, untuk dapat mendaftarkan diri sebagai peserta Bpjs Ketenagakerjaan. Sebab, bagaimanapun pekerja sektor informal tetap perlu memikirkan jaminan sosial bagi dirinya sendiri, baik untuk jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, maupun jaminan hari tua.
“Itu keunggulan dan program yang kami tawarkan, Semoga masyarakat bisa menerima keberadaan Bpjs ini dan menjadi bagian didalamnya,” tambahnya.
Saat ini jumlah tenaga kerja formal atau penerima upah di Kota Bontang dan Kutai Timur yang dibawahi oleh BPJS Ketenagakerjaan cabang Bontang, mencapai 68.265 jiwa, sementara untuk pekerja informal sekitar 1.043 peserta.
Laporan : Yulianti Basri
Editor : Revo Adi M