Tenggarong. Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, secara resmi menutup rangkaian kegiatan Festival Budaya Kutai Adat Lawas Nutuk Beham yang berlangsung di Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun Darat. Festival yang berlangsung selama empat hari tersebut ditutup secara simbolis dengan pemukulan gong dan penyerahan piagam penghargaan.
Dalam acara penutupan, Bupati Edi Damansyah memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Desa Kedang Ipil yang telah menjaga dan melestarikan tradisi budaya leluhur secara turun-temurun. Ia menyebutkan bahwa pelestarian budaya seperti Nutuk Beham sangat penting untuk menjaga jati diri dan kearifan lokal masyarakat Kutai.
“Tradisi ini bukan sekadar kegiatan budaya, tapi juga warisan yang tidak ternilai dari para leluhur kita. Ini harus kita jaga bersama,” ujarnya.
Festival Nutuk Beham sendiri merupakan bagian dari program Pemkab Kukar melalui strategi pembangunan Kukar Idaman 2021–2026, khususnya melalui inisiatif Kukar Kaya Festival. Program ini memfasilitasi kolaborasi antara pemerintah kabupaten, kecamatan, desa, komunitas seni, serta para pemangku adat dalam rangka mengangkat potensi budaya lokal.
Dalam kesempatan tersebut, Edi Damansyah juga menegaskan bahwa Festival Nutuk Beham kini telah masuk dalam kalender resmi festival budaya Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Festival ini difasilitasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai bagian dari upaya pelestarian seni dan budaya peninggalan nenek moyang.
Bupati Kukar menutup sambutannya dengan menyerukan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendukung kegiatan seni dan budaya berbasis masyarakat desa, termasuk ritual adat seperti Nutuk Beham.
“Seluruh tradisi dan budaya peninggalan leluhur hendaknya bisa dijaga dan dilestarikan. Ini adalah kekayaan yang memiliki nilai luar biasa dan menjadi bagian dari jati diri masyarakat Kutai,” pungkasnya.