Catatan Jurnalis PKTV – Masih Banyak Yang Miskin Di Bontang (1)

Bontang. Kemiskinan masih jadi persoalan Pemerintah Kota Bontang hingga saat ini, bahkan masih banyak masyarakat yang kerap dijumpai dengan kondisi begitu memprihatinkan. Ditengah hiruk kota yang menyandang predikat kota industri ini.

Salah satunya Siti Mulyani, perempuan lanjut usia yang akrab disapa Mbah Ani itu merupakan salah satu warga miskin yang luput dari pantauan Pemerintah Kota Bontang.

Tinggal di Bontang sejak puluhan tahun lalu dengan kondisi seadanya, dirinya harus pasrah tidur disebuah gudang milik warga seluas 1,5 x 1 meter di gang Ampera RT 04 No 22 Kelurahan Berbas Tengah Kecamatan Bontang Selatan.

Bahkan sebelum tinggal ditempat sekarang, Mbah Ani dulunya menumpang dirumah warga yang berada tak jauh dari tempat tinggal gudangnya saat ini selama 30 tahun lamanya. Kondisi ini harus dilalui mbah ani karena sulitnya membayar uang sewa untuk tempat tinggal.

“Hanya menumpang dari tetangga ke tetangga saja dari dulu,” ucapnya lirih, ketika ditemui tim liputan pktvbontang.com.

Hanya tinggal sebatang kara, Mbah Ani hanya mampu berjualan sembako seadanya secara sedehana. Itupun didepan tempat tinggalnya.

Kadang kala, Mbah Ani juga berjualan gado-gado dan mencuci pakaian kotor tetangganya. Pendapatan yang tak seberapa dari pekerjaan itu, memaksanya harus mengurangi jatah makan dari tiga kali menjadi satu kali dalam satu hari.

“Mau gimana lagi, kadang jualan laku kadang nggak,” tambahnya.

Namun begitu Mbah Ani tetap merasa beruntung memiliki banyak tetangga yang sangat baik dan perhatian kepadanya. Hal itu terlihat dari perhatian tetangga padanya dengan mengizinkan menggunakan kamar mandi di rumah mereka saat Mbah Ani membutuhkan. Mengingat ditempat tinggalnya tidak memiliki kamar mandi.

“Alhamdulillah tetangga pada baik semua,” ujarnya lagi.

Menurut sejumlah tetangga, Mbah Ani kerap luput dari perhatian Pemerintah Kota. Pernah hampir setahun lamanya Mbah Ani tidak mendapatkan jatah raskin dengan alasan yang tak jelas.

Namun beruntung, setelah warga sekitar melakukan protes ke Kelurahan, akhirnya jatah untuk mbah ani diperoleh kembali.

“Dulu pernah gitu, kasihan mbah gak dapat jatah,” papar Suryana, salah satu tetangga Mbah Ani.

 

Laporan : Sary & Ariston

Editor : Maya Ch