Bontang. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang kembali menggelar Pembinaan Satuan Tugas (Satgas) Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Pembinaan yang digelar pada hari Rabu (28/8/2019) tersebut, merupakan yang kedua kalinya di tahun 2019. Setelah sebelumnya kegiatan yang sama di gelar pada Januari lalu.
Pembinaan yang diberikan mencakup pengenalan kapasitas atau orientasi kepada seluruh satgas tentang sosialisasi berhenti merokok, hingga dapat menegakkan KTR yang menghasilkan output positif.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinkes Bontang Jamila Suyuthi, pembinaan satgas kali ini sesuai dengan Surat Keterangan (SK) Wali Kota Bontang yang unsurnya bukan hanya dari penegak, tetapi juga keterlibatan masyarakat untuk ikut melakukan pembinaan diseluruh wilayah kota Bontang.
“Sesuai dengan spot-spot yang telah diatur oleh perda yang mencakup kawasan tanpa asap rokok dan kawasan terbatas asap rokok,” ungkapnya.
Ditambahkannya, pembinaan kali ini merupakan konsolidasi atau rekonsiliasi kepada semua Satgas yang akan menyusun rencana aksi untuk turun melakukan pembinaan sesuai dengan instrumen rancangan yang telah dibuat.
“Hal ini sebagai upaya agar setiap Satgas lebih terpadu dan teknisnya lebih terarah, sehingga output yang diharapkan dapat tercapai,” terangnya.
Sementara itu, mewakili Wali Kota Bontang, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Bontang Diana Nurhayati, mengatakan Satpol PP merupakan tempat yang paling awal dalam penegakan perda, namun dalam kenyataanya kantor Satpol PP merupakan salah satu kantor yang paling banyak terkena asap rokok.
“Belum adanya peraturan tentang hukuman pelanggaran KTR menjadi faktor yang sangat besar yang membuat KTR ini sering diabaikan,” tegasnya.
Dalam program KTR, Dinkes diberikan target minimal 50% melakukan penegakkan KTR di kawasan sekolah dan tempat kerja, serta dalam menjalankan tugasnya, Satgas KTR di setiap kelurahan akan berafiliasi dengan puskesmas setempat.
Laporan: Faisal
