DPRD : Jangan Sampai Kasus Ini Terulang, Awasi Tumbuh Kembang Anak

Bontang. Adanya dugaan tindak pelecehan seksual pada anak di bawah umur di lingkungan sekolah, turut mengundang perhatian Komisi 1 Dprd Kota Bontang yang sangat menyayangkan jika hal tersebut benar adanya.

Ketua Komisi 1 Dprd Bontang Agus Haris mempertanyakan peran guru dan pihak sekolah, dalam pengawasan terhadap anak didik selama jam belajar. Bahkan menurutnya guru yang bertugas saat dugaan peristiswa terjadi, dapat diberikan sanksi yang tegas oleh yayasan dan Pemerintah.

“Harus dipertanyakan apa saja yang dilakukan guru selama jam belajar disekolah? Kok tidak mengawasi muridnya dengan baik. Kalau terbukti benar, kami harap gurunya bisa diberikan sanksi,” jelasnya.

Dengan peristiwa ini, Agus Haris menghimbau orang tua agar dapat memberikan pengawasan yang lebih ketat kepada anak, terutama dalam penggunaan teknologi.

Mengingat pesatnya perkembangan teknologi saat ini, bisa berdampak negatif terhadap tumbuh kembang anak. Jika tidak ada peranan intensif orangtua dalam melakukan pengawasan.

“Orangtua juga harus memperhatikan perkembangan anak, apalagi dengan penggunaan teknologi yang makin canggih. Jangan sampai itu disalahgunakan tanpa sepengetahuan orang tua. Anak harus didampingi dan diawasi,” tandasnya.

Kalaupun benar adanya, Agus Haris mengharapkan kasus seperti ini bisa menjadi kasus terakhir dalam dunia pendidikan di Kota Bontang. Dan peranan seluruh pihak terkait diminta Agus dapat benar-benar memberikan pengetahuan dan pendidikan yang baik, serta berdampak positif dalam tumbuh kembang anak. Baik dilingkungan keluarga maupun sekolah.

“Semoga tidak terjadi lagi kasus seperti ini. Peranan guru dan orangtua dalam membimbing dan mendidik anak harus maksimal,” pungkasnya.

 

Laporan : Tim Liputan pktvbontang.com

Editor : Revo Adi M