Bontang. Disiapkannya anggaran sebesar Rp24,5 Miliar yang dialokasikan untuk pemasangan tiang pancang tanda dimulainya pembangunan jalan lingkar Kota Bontang, diharap dapat menjadi pancingan bantuan dana dari Pemerintah Pusat dan Provinsi Kaltim.
Pasalnya, dengan total pembiayaan mencapai Rp700 miliar lebih, akan sangat menyulitkan pemerintah kota jika pembiayaan murni menggunakan APBD.
“Makanya bantuan dari pusat dan provinsi sangat diharap untuk proyek ini, dimulai dengan kesiapan kita pada tahap pertama ini sebagai bentuk keseriusan pembangunan jalan lingkar,” ujar Wakil Ketua DPRD Bontang Faisal, saat meninjau lokasi titik nol Jalan Lingkar beberapa waktu lalu.
Senada Anggota komisi 3 DPRD Muhammad Dahnial, pun menilai mega proyek ini hendaknya bisa mendapat kucuran dana dari APBN, mengingat besarnya biaya dirasa sangat berat jika dipaksakan menggunakan Apbd Bontang.
“Ini (tiang pancang) jadi penentu penentu diperolehnya dukungan dana dari pusat dan provinsi atau tidak,” ujar Dahnial.
Meski begitu, Dahnial tetap meyakini dukungan dana akan diberikan pusat dan provinsi, mengingat sebelumnya Pemprov Kaltim pernah menganggarkan bantuan Rp30 miliar kepada Bontang untuk pembangunan jalan lingkar.
“Akan tetapi anggaran tersebut kembali ditarik, karena pembangunan jalan lingkar saat itu mengalami kendala,” tambah Dahnial.
Seperti diketahui, pembangunan jalan lingkar memiliki fungsi untuk mengurai lalu lintas, penanggulangan becana, hingga memperpendek jarak tempuh sekaligus destinasi wisata baru di Bontang. Dikearenakan jalurnya yang menyusuri hutan mangrove. Rencananya, jalan lingkar akan memiliki panjang 2,2 kilometer dengan lebar 15 meter. Berupa dua lajur dan terdapat trotoar dengan ukuran satu meter untuk tiap sisi.(*)
Laporan: Sary & Aris