Bontang. Adanya keluhan masyarakat disekitar pulau Gusung, Kelurahan Guntung Bontang Utara, tentang bau menyengat dari boiler batu bara milik PT Pupuk Kaltim, didatangi langsung Komisi 3 Dprd Kota Bontang, Kamis (1/9/2015).
Ketua Komisi 3 Dprd Bontang, Rustam, meminta pihak perusahaan untuk dapat menjelaskan situasi tersebut, utamanya penyebab bau yang dikeluhkan masyarakat dari pesisir Gusung pada Dprd. Agar permasalahan ini dapat dicarikan jalan keluar dan tidak merugikan pihak perusahaan maupun masyarakat sekitar.
“Kami harap ini bisa kita carikan solusi, jika memang bau yang dikatakan masyarakat sangat mengganggu itu berasal dari boiler ini,” paparnya.
Menanggapi itu, Wildan Johardi, perwakilan Departemen Lingkungan Hidup (LH) Pupuk Kaltim menyatakan jika sejauh ini pihaknya rutin lakukan pemantauan area cerobong batubara. Dari hasil penelitian yang dilakukan PKT, udara dikawasan boiler dan cerobong batubara dinilai memenuhi baku mutu.
Ditambah dengan penyediaan tempat penyimpanan sementara batu bara, untuk mencegah terjadinya bau dan pencemaran udara bagi wilayah sekitar.
“Dari hasil yang kami dapatkan, sejauh ini udara sekitar boiler ini selalu penuhi baku mutu, dan tidak ada pencemaran yang terjadi,” jelasnya.
Hasil pengukuran itu jelas Wildan juga rutin disampaikan kepada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Bontang, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kaltim, Hingga Kementerian Lingkungan Hidup setiap tiga bulan sekali.
“Hasilnya juga bisa kita cek bersama, karena kami selalu laporkan kepada Pemerintah tiap 3 bulan,” tambahnya.
Laporan : Sary Attaya & Nasrul
Editor : Revo Adi M