Bontang. Makin tingginya penderita difteri yang kemudian ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), ditindaklanjuti Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) dengan upaya pencegahan melalui sosialisasi langsung ke masyarakat.
Seperti halnya terlaksana di Kelurahan Gunung Elai Kecamatan Bontang Utara, bersama puskesmas Bontang Utara 1, Dinkes-KB memberikan sosialisasi kepada seluruh Ketua RT, PKK, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), serta karang taruna. Rabu (31/1) pagi.
“Sosialisasi ini sebagai upaya pencegahan meluasnya wabah difteri di Kota Bontang, yang menunjukkan ada peningkatan penderita. Salah satunya di Kelurahan Gunung Elai, ada satu warga yang terinfeksi Difteri. Makanya butuh perhatian kita bersama,” ujar Lurah Gunung Elai Zainuddin.
Sementara Kepala Puskesmas Bontang Utara 1 Erwin Wahyudiono, mengatakan difteri merupakan penyakit menular akibat bakteri Corynebacterium Diptheriae, yang sangat berbahaya dengan penularan sangat cepat. Penyakit ini dapat diketahui melalui gejala seperti batuk pilek, sakit tenggorokan, lemas, dan pusing.
“Jika ada kerabat atau anggota keluarga yang mengalami kondisi seperti itu, untuk bisa segera diperiksakan ke rumah sakit,” katanya.
Hingga akhir Januari 2018, penyebaran difteri di Bontang kata Erwin, terus meningkat. Dan saat ini ada enam pasien yang tengah menjalani perwatan di RSUD Bontang akibat penyakit tersebut. Diantaranya dua warga Kelurahan Api-api, dan masing-masing satu warga dari Gunung Elai, Bontang Baru, Tanjung Laut Indah, dan Berbas.
“Untuk antisipasi, dinas kesehatan dalam waktu dekat akan melakukan ORI (outbreak response immunization) atau imunisasi penanganan kejadian luar biasa pada daerah yang terkena difteri ini,” tambah Erwin.(*)
Laporan: Faisal