Bontang. Rangkaian pesta adat masyarakat “Erau Adat Pelas Benua” di Guntung Kampong Adat, Kota Bontang, yang berlangsung selama sepekan terakhir, resmi ditutup Wakil Wali Kota Bontang Najirah pada Sabtu (19/11/2022). Erau Adat Pelas Benua merupakan pesta budaya masyarakat yang digelar secara rutin setiap tahun untuk meminta perlindungan kepada Sang Pencipta agar Kota Bontang terhindar dari musibah.
Wakil Wali Kota Bontang Najirah pada acara penutupan itu berharap pesta adat Erau Pelas Benua bisa menjadi wahana informasi dan promosi seni budaya atau adat tradisional masyarakat Bontang dapat diadakan dengan lebih meriah lagi di tahun yang akan datang agar semakin dikenal masyarakat luar daerah. Dirinya juga menyampaikan apresiasinya kepada Lembaga Adat Kutai, masyarakat Guntung, sponsor terutama PT Pupuk Kalimantan Timur dan seluruh jajaran panitia atas dukungan dan kerja kerasnya sehingga seluruh rangkaian kegiatan Erau Adat Pelas Benua Guntung Kota Bontang tahun 2022 dari awal hingga penutupan berjalan dengan lancar.
“Saya berharap setelah selesai pelaksanaan kegiatan ini, masyarakat bontang secara umum dapat terus menjaga kebudayaan adat-istiadat serta kesenian daerah yang ada di kota bontang, untuk menjadikannya daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik hingga manca negara. Namun yang paling penting adalah untuk selalu menjaga dan melestarikannya sebagai salah satu kekayaan budaya asli indonesia yang adiluhung,” ucapnya.
Ditambahkan Najirah, dirinya berharap Erau Adat Pelas Benua dapat dijadikan sebagai wahana informasi dan promosi seni budaya atau adat tradisional masyarakat bontang yang di lestarikan dan di pasarkan kepada masyarakat luar, yang pada akhirnya nanti akan dapat menciptakan dan memperluas lapangan kerja, sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat Bontang pada khususnya. Melalui kegiatan Erau Adat Pelas Benua, kita dapat mengenalkan kepada daerah luar bagaimana Kota Bontang memiliki suku yang heterogen, kuliner yang berbagai macam, juga destinasi wisata yang apik.
“Semoga dengan dilaksakannya Erau Adat Pelas Benua ini dapat memberikan dampak positif bagi masyrakat dan pemerintah kota bontang, serta mampu meningkatkan potensi wisata kota bontang dimasa yang akan datang. Kita mengaharapkan pelaksanaannya dapat berlangsung semakin meriah setiap tahunnya,” pugnkasnya.
Perebahan Tiang Ayu dan Belimbur menjadi puncak kemeriahan penutupan Erau Adat Pelas Benua dimana para tamu undangan dan para pengujung dibasahi dengan tradisi adat yaitu Belimbur atau siram-siraman. Belimbur yang merupakan simbol suka cita karena pada kesempatan ini masyarakat dapat berbaur dan bersenang-senang bersama.